TNI: Baru Empat Jasad Korban Trigana Dievakuasi ke Jayapura
Kamis, 20 Agustus 2015 - 06:47 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Polisi dan tim SAR telah mengevakuasi seluruh jenazah awak dan penumpang korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Papua dari lokasi kecelakaan.
Ada lima awak dan 49 penumpang yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat yang terjadi pada Minggu, 16 Agustus 2015 itu. Sebanyak empat jenazah telah dievakuasi dari Bandara Oksibil ke Bandara Sentani di Jayapura kemarin. Sedangkan 50 jenazah lain masih Bandara Oksibil.
Menurut Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakti, Kolonel Infanteri Sugiono, sebanyak 50 jenazah seharusnya dievakuasi kemarin namun batal karena terkendala cuaca yang buruk. Jenazah-jenazah itu akan diterbangkan ke Sentani pada hari ini kalau cuaca kondusif.
Sugiono tak menjelaskan identitas keempat jenazah yang telah dievakuasi ke Sentani. Soalnya itu adalah kewenangan Tim Disaster Victim Identification Markas Besar Polri yang sudah berada di Sentani.
“Mudah-mudahan hari ini semua jenazah bisa dievakuasi ke Sentani. Mudah-mudahan cuaca mendukung, karena cuaca sangat dinamis, kabut tebal, hujan deras, angin kencang,” kata Sugiono dalam perbincangan dengan tvOne pada Kamis pagi, 20 Agustus 2015.
Baca Juga :
Tim SAR mengevakuasi 54 korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kampung Bape, perbatasan Distrik Oksob dengan Seram, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Basarnas mengerahkan 50 personel gabungan.
Namun, upaya evakuasi itu dibayangi kondisi cuaca yang buruk. Rabu pagi, Oksibil hujan dan berkabut. Tim SAR berharap kondisi cuaca segera cerah, sehingga tim dapat mempercepat proses evakuasi.
Pesawat milik Trigana Air jenis ATR 42 dengan nomor penerbangan IL- 257 tujuan Oksibil jatuh di kawasan Pegunungan Bintang, pada Minggu, 16 Agustus 2015.
Pesawat itu sempat dinyatakan hilang kontak sebelum ditemukan jatuh. Tim SAR menemukan pesawat itu pada Senin namun seluruh korban baru dapat dievakuasi pada Selasa akibat cuaca buruk sehari sebelumnya.
Pesawat itu ditemukan dalam kondisi hancur pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 lintang selatan, 140 derajat 29 menit 953 bujur timur. Pesawat diduga menabrak gunung lalu jatuh di ketinggian 8.500 kaki.
Pesawat itu terbang dari Bandara Sentani, Jayapura, dengan tujuan Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang. Pesawat membawa 54 orang yang terdiri dari seorang kapten pilot, seorang kopilot, seorang mekanik, dua orang pramugari, dan 49 penumpang. Ttak ada yang selamat dalam kecelakaan itu.