70 Tahun Merdeka, Siswa Sekolah di Bangunan Roboh
Senin, 17 Agustus 2015 - 09:36 WIB
Sumber :
- ANTV
VIVA.co.id - Sudah 70 tahun, usia kemerdekaan Republik Indonesia. Meski bangsa ini sudah merdeka, namun, upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa belum juga tercapai.
Salah satu contohnya, seperti yang dialami sejumlah siswa di Kabupaten Merangin, Jambi. Di usia kemerdekaan yang ke 70 ini, mereka masih harus rela, belajar dengan kondisi bangunan sekolah yang nyaris roboh. Tak hanya itu, sarana belajar yang mereka miliki pun tak memadai.
Satu-satunya sekolah yang ada di kaki bukit 30 Jambi tersebut kondisinya memang sangat memprihatinkan. Sekolah yang dibangun pada 1990 tersebut, hingga kini, tak juga mendapat perhatian.
Dinding dan atapnya sudah nyaris roboh. Padahal, ada 43 anak bangsa yang menuntut ilmu di sekolah ini dengan enam guru pengajar.
Namun, lantaran kondisi ruang belajar yang sangat memprihatinkan, siswa kelas satu terpaksa harus bercampur dengan siswa kelas lima, dan siswa kelas enam harus berbaur dalam satu ruangan dengan siswa kelas dua.
Karena kekurangan meja dan kursi, sebagian siswa kelas dua dan satu pun harus rela belajar di lantai. Itu pun dengan kondisi lantai yang sudah hancur, nyaris sama dengan tanah.
Yang menyedihkan lagi, bila hujan turun, kegiatan belajar mengajar pun harus dibubarkan, karena dengan kondisi dinding sekolah yang berlubang di sana sini, dan hampir semua atap mengalami kebocoran.
Sebagai gambaran, untuk menuju ke Desa Lubuk Mentilin, yang terdapat di Kaki Bukit 30 Jambi ini, Anda harus menempuh jarak yang bisa menghabiskan waktu satu hari penuh. Namun, bila dalam kondisi hujan, mustahil bisa sampai ke desa terpencil ini.
Laporan: Bayu Alfarizi/ Muhammad Riko/ Jambi.
Baca Juga :
Salah satu contohnya, seperti yang dialami sejumlah siswa di Kabupaten Merangin, Jambi. Di usia kemerdekaan yang ke 70 ini, mereka masih harus rela, belajar dengan kondisi bangunan sekolah yang nyaris roboh. Tak hanya itu, sarana belajar yang mereka miliki pun tak memadai.
Satu-satunya sekolah yang ada di kaki bukit 30 Jambi tersebut kondisinya memang sangat memprihatinkan. Sekolah yang dibangun pada 1990 tersebut, hingga kini, tak juga mendapat perhatian.
Dinding dan atapnya sudah nyaris roboh. Padahal, ada 43 anak bangsa yang menuntut ilmu di sekolah ini dengan enam guru pengajar.
Namun, lantaran kondisi ruang belajar yang sangat memprihatinkan, siswa kelas satu terpaksa harus bercampur dengan siswa kelas lima, dan siswa kelas enam harus berbaur dalam satu ruangan dengan siswa kelas dua.
Karena kekurangan meja dan kursi, sebagian siswa kelas dua dan satu pun harus rela belajar di lantai. Itu pun dengan kondisi lantai yang sudah hancur, nyaris sama dengan tanah.
Yang menyedihkan lagi, bila hujan turun, kegiatan belajar mengajar pun harus dibubarkan, karena dengan kondisi dinding sekolah yang berlubang di sana sini, dan hampir semua atap mengalami kebocoran.
Sebagai gambaran, untuk menuju ke Desa Lubuk Mentilin, yang terdapat di Kaki Bukit 30 Jambi ini, Anda harus menempuh jarak yang bisa menghabiskan waktu satu hari penuh. Namun, bila dalam kondisi hujan, mustahil bisa sampai ke desa terpencil ini.
Laporan: Bayu Alfarizi/ Muhammad Riko/ Jambi.