Jokowi: Indeks Demokrasi Indonesia Naik
- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menyampaikan mengenai persatuan Indonesia yang telah kokoh dan pendidikan rakyat yang semakin maju. Hal ini disampaikan Presiden dalam Pidato Kenegaraan di depan sidang bersama DPR/MPR RI, Jumat 14 Agustus 2015.
Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para pendahulu bangsa ini, para pemimpin nasional. Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden B.J. Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Atas perjuangan dan kerja keras para pemimpin nasional tersebut, disertai dukungan sepenuh hati dari seluruh rakyat Indonesia, hari ini di saat kita memperingati 70 tahun Indonesia Merdeka, kita mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk melompat maju," kata Jokowi dalam pidatonya.
Melanjutkan pembukaan awal dalam sambutannya, Presiden Jokowi memastikan bahwa persatuan Indonesia saat ini telah kokoh. Pendidikan rakyat semakin maju dan peluang peserta didik untuk melakukan mobilitas sosial terbuka lebar.
Menurut Presiden, saat ini Indonesia telah memiliki hampir 300 ribu sekolah, lebih dari dua juta guru, dan hampir 40 juta siswa, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
Jokowi juga menyinggung mengenai demokrasi yang merupakan contoh gemilang di dunia. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, indeks demokrasi Indonesia saat ini naik dibandingkan tahun 2013.
"Indeks demokrasi kita naik dari 63,72 menjadi 73,04 pada tahun 2015," katanya.
Selain itu, Indonesia juga memiliki pemilih muda yang kritis, dan bersemangat mengawal jalannya demokrasi dan pemerintahan. (ase)