Riset: Publik Sambut Positif 'Reshuffle' Kabinet

Para menteri baru hasil reshuffle kabinet Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Indonesia Indicator menyatakan, reshuffle Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo menuai respon positif dari publik. Siasat jitu itu diduga menjadi pemicu respon tersebut lantaran Jokowi mengumumkan nama-nama menteri baru tepat pada saat pemberitaan media tentang reshuffle tengah menurun.

Menilik pada hasil kajian Indonesia Indicator (I2) periode 1 Januari hingga 12 Agustus 2015 mencatat, sebanyak 343 media di seluruh Indonesia, baik nasional maupun lokal, memotret kebutuhan adanya reshuffle. Namun, pada periode 1 Januari hingga Juli 2015, sentimen negatif pemberitaan media tentang reshuffle kabinet mencapai hingga 30,11 persen. Puncak tren pemberitaan reshuffle di media terjadi pada Mei dan menurun sepanjang tiga bulan terakhir.

"Di saat tren yang menurun Presiden Jokowi justru secara mengejutkan melakukan reshuffle," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Agustus 2015.

Dalam pantauan media, kata Rustika, publik terkejut dengan keputusan Jokowi merombak kabinetnya. Keputusan Jokowi itu menjadi perbincangan hangat sepanjang Rabu, 13 Agustus 2015 kemarin. Dalam sehari, pemberitaan di media online mencapai 792 berita dari 82 media nasional di Indonesia. Respon positif tersebut bahkan ditandai dengan melemahnya sentimen negatif hingga 18,77 persen melalui pemberitaan hingga pukul 18.27 WIB.

Sentimen positif juga terindikasi dari pandangan publik yang menyebut reshuffle yang telah dilakukan Jokowi sudah tepat dan mampu membangun kepercayaan serta harapan publik. Salah satu keputusan yang dianggap sesuai dengan keinginan publik adalah dengan menggeser Menko Bidang Ekonomi, Sofyan Djalil ke Bappenas. Langkah itu dianggap memudahkan koordinasi kerja di bidang ekonomi sehingga diharapkan perekonomian Indonesia makin kuat dan solid.

Indikator lain dari sentimen positif publik dengan merujuk pada nama-nama menteri yang sebelumnya beredar di media. Bila sebulan terakhir nama Rini Soemarno, Bambang Brodjonegoro, Andi Widjajanto, Sofyan Djalil, dan Tedjo Edy Purdijatno kerap disebut pantas direshuffle. Sementara dalam sepekan belakangan nama menteri yang disebut layak diganti adalah Tedjo Edy (82 berita), Andi Widjajanto (71 berita), Rachmat Gobel (68 berita), Andrinof Chaniago (50 berita) dan Indroyono Soesilo (43 berita).

"Dengan demikian, terkait nama-nama yang dianggap pantas reshuffle menurut kacamata publik, 50 persen telah terpenuhi, selebihnya bersandar pada hak prerogatif Presiden memilih mempertahankannya," ujar Rustika.

Adapun pernyataan figur tentang reshuffle yang paling banyak dikutip media adalah nama Zulkifli Hasan, Setya Novanto, dan Surya Paloh. Pernyataan tiga figur itu yang paling banyak dikutip media online dalam sebulan terakhir selain Jokowi dan Jusuf Kalla.

Indonesia Indicator (I2) adalah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian srategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence).

(mus)