Pangkalan TNI AL di Perbatasan Malaysia Naik Kelas
Jumat, 7 Agustus 2015 - 16:44 WIB
Sumber :
- Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut
VIVA.co.id - Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di Pontianak, Kalimantan Barat, naik kelas dari Pangkalan Kelas B menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Peningkatan status itu dilatarbelakangi alasan bahwa kawasan Kalbar kini menjadi lebih strategis karena lokasinya yang berbatasan dengan Malaysia.
Peningkatan status juga secara bertahap diikuti kenaikan kualifikasi kepangkatan pejabat Komandan Lantamal yang semula seorang perwiran menengah berpangkat kolonel menjadi perwira tinggi bintang satu. Sebanyak 1.300 personel ditargetkan menjadi bagian kekuatan Lantamal Pontianak. Saat berstatus Lanal, hanya diawaki 280 personel.
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Ade Supandi meresmikan peningkatan status pangkalan itu di Markas Komando Lantamal di Pontianak pada Jumat, 7 Agustus 2015. KSAL juga melantik Kolonel Laut Heru Santoso sebagai menjadi Komandan Lantamal Pontianak menggantikan pejabat lama, Kolonel Laut Guntur Wahyudi.
KSAL membenarkan bahwa peningkatan status itu karena kawasan Kalbar kini dinilai lebih strategis, rawan terjadi pelanggaran wilayah, potensi pencurian ikan, dan lain-lain. Di kawasan Kalbar juga ada Laut Natuna dan Perairan Kepulauan Riau. Dua perairan itu, selain memiliki potensi kekayaan sumber daya laut melimpah, juga menjadi sasaran para pecurian ikan dan hasil laut lain.
“Perairan ini pun memiliki potensi kerawanan konflik perbatasan maritim dengan negara tetangga serta memiliki potensi tindakan kejahatan maritim lintas negara lainnya. Maka menjadi suatu konsekuensi logis perlunya peningkatan status Pangkalan TNI Angkatan Laut di Pontianak,” kata KSAL.
Peningkatan status menjadi Lantamal juga akan didukung pembangunan infrastruktur pendukung di Markas Komando (Mako) Lantamal, pembangunan Mako Lanal Sambas, Mako Lanal Ketapang, perumahan bagi para personel dan penempatan satu Batalion Korps Marinir di Mempawah. Pembangunan direncanakan dimulai serentak pada 2016.
“Dengan peningkatan status ini, konsentrasi penjagaan wilayah perairan Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga akan lebih maksimal,” kata KSAL.
Laut Cina Selatan
Wilayah kerja Lantamal Pontianak terletak di Provinsi Kalimantan Barat yang berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan dan berada pada corong strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I serta berbatasan langsung dengan Malaysia.
Perairan itu memiliki kerawanan pelanggaran hukum di laut yang meliputi pelanggaran wilayah, pencurian ikan, pemabalakan liar hutan, peredaran obat-obatan terlarang, dan perdagangan manusia. Peran Lantamal Pontianak sangat vital untuk mendukung ketahanan operasional KRI dan Pesud dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah Laut Cina Selatan.
Baca Juga :
Dalam pencapaian tugas pokok TNI AL, peran pangkalan sangat penting karena operasi laut tidak akan berjalan dengan optimal tanpa diimbangi aspek dukungan yang baik dan memadai dari sebuah pangkalan. Peran maupun fungsi pangkalan sebagai tempat pemangkalan, pembekalan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan perbaikan unsur-unsur operasional TNI AL serta perawatan personel terus dikembangkan kemampuannya.
Kedudukan Lantamal Pontianak adalah kepanjangan tangan dari Markas Besar TNI Angkatan Laut dan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).