JK: Gejolak Muktamar NU ke-33 Sudah Diredam
Kamis, 6 Agustus 2015 - 15:50 WIB
Sumber :
- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, sempat diwarnai konflik, terutama dalam memutuskan metode ahlul ahli wal aqdi atau Ahwa. Bahkan, wacana Muktamar tandingan sempat dilontarkan, walau akhirnya diredam oleh kyai senior seperti KH Solahuddin Wahid atau Gus Sholah dan KH Hasyim Muzadi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga tokoh NU, mengatakan kondisi di organisasi yang didirikan KH Haysim Asyhari ini sudah kondusif.
"Tadi pagi bicara dengan Pak Syaifullah Yusuf (Ketua Panitia Muktamar), sudah aman semuanya," kata Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Baca Juga :
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga tokoh NU, mengatakan kondisi di organisasi yang didirikan KH Haysim Asyhari ini sudah kondusif.
"Tadi pagi bicara dengan Pak Syaifullah Yusuf (Ketua Panitia Muktamar), sudah aman semuanya," kata Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Kalla mengucapkan selamat kepada KH Said Aqil Siraj, yang terpilih lagi untuk kedua kalinya. Kalla menilai, pemilihan ini sudah demokratis.
Apalagi, Kyai Said sudah punya pengalaman sebelumnya memimpin salah satu ormas terbesar di Indonesia itu. "Pantaslah sebagai ketuanya dipilih lagi," kata Kalla.
Walau sempat diwarnai aksi protes oleh muktamirin, menurut Kalla tidak akan berimbas panjang di tubuh NU. Apalagi, NU adalah kebangkitan para ulama.
Bagi dia, apa yang terjadi di arena Muktamar itu adalah hal yang biasa.
"Itukan perbedaan pandangan. Selama diangkat secara baik, otomatis perbedaan pandangan itu selesai juga setelah berdialog," ucapnya.
Sebelumnya, KH Said Aqil Siraj berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode kedua.
Sementara, untuk Rais Aam terpilih adalah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Tapi dia menolak jabatan itu, sehingga diangkat Wakil Ketua Rais Aam yakni KH Ma'ruf Amin. (ren)