Putri Gus Dur: Jangan Ada Muktamar NU Tandingan

Yenny Zannuba Wahid
Sumber :
  • ANTARA/Saptono

VIVA.co.id - Menyikapi berkembangnya wacana muktamar tandingan Nahdlatul Ulama yang diadakan di Tebuireng, putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid menyerukan agar semua pihak menahan diri dan tetap mengedepankan persatuan NU diatas kepentingan pribadi.

"Dengan segenap kerendahan hati saya memohon agar tidak terjadi muktamar tandingan di Tebuireng," kata Yenny, Kamis 6 Agustus 2015.

Yenny mengingatkan, muktamar kali ini digelar di Jombang, tempat bersejarah bagi NU. Dia berharap warga Nahdliyin mengingat besarnya jasa para mendiang pendiri NU yang sebagian kini bersemayam di situ.

"Karena muktamar ini diadakan di Jombang, tempat para pendiri NU bersemayam, maka penting bagi kita untuk memastikan bahwa muktamar ini akan sukses dan NU tetap utuh," katanya.

Yenny juga mengimbau agar seluruh jemaah NU melakukan riyadhoh dan doa untuk kesuksesan Muktamar. "Segala perbedaan dan ketidakcocokan mohon dibicarakan secara baik-baik dan santun."

Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama telah tuntas memutuskan ketua umum PBNU periode 2015-2020. Mayoritas muktamirin pemilik suara memilih Said Aqil Siraj yang juga ketua umum periode 2010-2015.

Pemilihan yang berlangsung di alun-alun Jombang itu selesai Kamis dini hari, 6 Agustus 2015.

Said Aqil Siraj dipilih 207 muktamirin. Sedangkan pesaingnya, H As’ad Said Ali dipilih 107 muktamirin. Disusul KH Salahuddin Wahid yang hanya memperoleh 10 suara. Muktamar juga memilih Rais Aam, KH Mustofa Bisri.