Selama Lebaran, 790 Kecelakaan Terjadi di Jateng

Ilustrasi kecelakaan tabrakan beruntun saat musim mudik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syaiful Arif
VIVA.co.id
- Selama Operasi Ketupat Candi 2015 atau arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah, jumlah kecelakaan pemudik yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) mencapai 790 kejadian. Dari jumlah itu, 50 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar Polisi A Liliek Darmanto mengatakan, selain menyebabkan korban meninggal, ratusan kejadian kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran menyebabkan 1.189 korban luka ringan. Sisanya, merupakan korban luka berat.

"Jumlah kerugian materi yang tercatat dari kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran menncapai Rp1.047.110.000, " kata Liliek di Semarang, Minggu 26 Juli 2015.

Adapun jumlah penumpang masuk ke wilayah Jateng selama arus mudik dan balik tercatat sebanyak 1.907.816 orang. Jumlah keluar Jateng 1.652. 870 orang. Untuk kendaraan yang masuk wilayah Jateng sebanyak 2.038.463 unit dan keluar Jateng 1.575.270 unit.

Jumlah pelanggaran lalu lintas dalam kurun waktu jelang dan paska lebaran tercatat sebanyak 13.204 orang. Jumlah itu telah ditindak dengan tilang karena melanggar. Sedangkan yang mendapatkan teguran tercatat sebanyak 36.597 orang.

Selain kecelakaan, beberapa kasus lain juga tercatat terjadi di wilayah Jateng selama lebaran. Masing-masing gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sebanyak 203 kasus, konvensional 191 kasus, kontijensi lima kasus, kekayaan negara satu kasus dan kriminal transnasional sebanyak dua kasus.

"Untuk gangguan kebakaran ada 10 kasus, gantung diri satu kasus, dan meninggal karena sakit jantung satu kasus, " katanya.

Khusus di Kota Semarang, selama arus mudik dan balik lebaran telah terjadi sebanyak 24 kejadian kecelakaan di jalan raya. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sebanyak 30 orang luka ringan, dua luka berat, dan tiga orang meninggal dunia dengan kerugian materiil senilai Rp17,4 juta.

"Kecelakaan lalu-lintas di Kota Semarang rata-rata didominasi oleh pengendara kendaraan roda dua, " kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Semarang AKP Baihaqi.