Pameran Lukisan di Yogya Ditunda karena Permintaan Polisi

Sumber :
  • ANTARA FOTO/HO/Noveradika
VIVA.co.id
- Pameran lukisan di Rumah Budaya Tembi harus ditunda menyusul insiden percobaan pembakaran bangunan di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Polisi setempat menyatakan pameran harus ditunda karena pertimbangan keamanan.


Pameran bertajuk Lurung Kamulya itu semula akan digelar selama 23 Juli sampai 5 Agustus 2015. Namun, pembukaan yang seharusnya dilakukan Kamis (23/7) malam terpaksa ditunda.


Petrus Agus Herjaka, seniman yang menggelar pameran mengatakan, pihak kepolisian sempat mendatanginya sesaat sebelum pembukaan pameran. Polisi meminta agar acara pembukaan dibatalkan lantaran salah satu penampilan pembuka memang mengambil inspirasi cerita Jalan Salib, adegan dari salah satu ajaran agama.


"
Performance art
itu dikoreograferi oleh Miroto, salah satu seniman tari di Yogya," katanya, Jumat 24 Juli 2015.


Usai bernegosiasi, Petrus mengatakan, polisi memberikan izin dengan syarat melarang performance art tersebut ditampilkan.


"
Performance art
itu cuma 20 menit. Jadi saya rasa tak masalah kalau dihilangkan. Lagipula jumlah personel polisi yang datang semakin banyak," ucap Petrus menambahkan.


Menurut Petrus, dirinya menerjemahkan tajuk Larung Kamulya dengan perspektif kebudayaan. Salah satunya memang menggunakan setting cerita Jalan Salib.


"Tapi sejujurnya, itu hanya latar saja. Karya-karya saya sebenarnya lebih banyak berkisah tentang filosofi perjuangan hidup seorang manusia dalam mencapai kamulyan (kejayaan, kesuksesan)," ucapnya.


Gagal mediasi dengan Polsek Sewon, Petrus pun mengemasi 25 buah lukisan yang sejak Kamis (23/7) siang sudah dipajangnya. Sejumlah seniman lain, dikatakan Petrus, juga menyayangkan penundaan pameran tersebut.


"Mereka juga sangat menyayangkan. Tapi bagaimana lagi kalau alasannya sudah menyangkut keamanan," ujar Petrus.


Dari mediasi yang dilakukan Petrus dengan Polsek Sewon pada Jumat, 24 Juli 2015, pihak kepolisian bersikeras melarang pameran tersebut digelar saat ini.


"Bukan dibatalkan, tapi ditunda kata pak polisi. Demi keamanan katanya," kata Petrus.


Sementara, Kapolsek Sewon, Kompol Heru Setiawan, menampik pembatalan pameran didasari alasan agama tertentu. Heru berdalih pembatalan pameran akibat belum adanya izin dari panitia.

"Pembubaran itu karena izin," ujar Heru.

Menurut Heru, hingga hari pelaksanaan pembukaan pameran, Polsek Sewon belum menerima surat pemberitahuan dari pihak Rumah Budaya Tembi terkait penyelenggaraan pameran tersebut. Ini alasan Polsek agar panitia menunda pameran.

"Menunda lho, bukan membatalkan," kata dia.


Ditemui secara terpisah, Koordinator Bidang Budaya Tembi, Totok Bharata membenarkan jika pihaknya memang belum sempat melayangkan surat pemberitahuan kegiatan pameran itu. Totok mengatakan, pihaknya menunda pengiriman surat lantaran pameran masih di masa libur lebaran.


"Kami akui, kami memang belum sempat melayangkan surat ke kepolisian. Tapi sebenarnya akar persoalannya adalah faktor keamanan itu sih, bukan soal izinnya." (ren)