Rhoma: Umat Muslim dan Kristen Jangan Terprovokasi
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id - Kasus intoleransi di Tolikara, Papua, turut mendapat perhatian dari Rhoma Irama. Raja Dangdut yang aktif sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushola Indonesia (Fahmi Tamami) itu mendesak pemerintah segera menegakkan hukum dan para umat agar tidak terprovokasi atas kasus itu.
Rhoma mengatakan negara kesatuan republik Indonesia adalah negara hukum. Karena itu, menurutnya, pemerintah harus menegakkan hukum terkait dengan kasus Tolikara demi menjaga kerukunanan antar umat beragama.
"Saya punya kewajiban menyikapi peristiwa vandalisme agama di Tolikara. Saya himbau kepada pemerintah untuk tegakan hukum, karena kita negara hukum. Pemerintah harus menciptakan suasana kondusif terutama dalam rangka kerukunan antar umat beragama," kata Rhoma di kantor Fahmi Tamami, Mampang, Jakarta Selatan, Senin 20 Juli 2015.
Rhoma juga menghimbau kepada umat Islam dan Kristen agar tidak memprovokasi dan juga terprovokasi. Menurut dia berbagai pihak harus saling menghormati kerukunan antar umat beragama.
"Peristiwa ini harus diselesaikan secara tuntas, dikembalikan lagi kerukunan. Kepada umat Kristen agar tidak melakukan provokasi, begitu juga umat Islam tidak boleh terprovokasi," kata Rhoma.
Ketika ditanya mengenai isu yang menyebut bahwa kejadian di Tolikara
itu adalah rancangan dari segelintir pihak yang menginginkan adanya
konflik antar umat beragama, Rhoma tidak ingin berspekulasi tentang
itu. Ia menjawab kejadian di Tolikara adalah sebuah insiden.
"Jangan lihat ada rekayasa, by design. Ini accident, tapi yang jelas pasti ada
pemicunya," tegas ketua umum Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) ini. (ren)