Soal Idul Fitri, Sultan Yogya Pilih Ikut Pemerintah
Selasa, 14 Juli 2015 - 19:08 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Regina Safri
VIVA.co.id - Perayaan Idul Fitri 1436 H kemungkinan terjadi perbedaan. Jika Wali Kota Yogyakarta akan sholat Idul Fitri pada hari Jumat 18 Juli 2015, berbeda dengan Sri Sultan Hamengku Bawono X. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu memilih mengikuti sholat Idul Fitri sesuai dengan keputusan pemerintah, yang belum menetapkan harinya.
"Aku melu pemerintah, wong aku pegawaine pemerintah
(Saya ikut pemerintah, karena saya pegawainya pemerintah)," kata Sri Sultan Hamengku Bawono X, Selasa 14 Juli 2015.
Sultan mengaku belum tahu akan menggelar shalat Idul Fitri dimana. Sebab, di Alun-alun Utara Yogyakarta yang berada di utara Keraton Yogyakarta akan digunakan Shalat Ied pada Jumat mendatang.
Menurut Sultan, sembahyang Idul Fitri di Alun-alun yang menyelenggarakan Muhammadiyah, sementara Sultan ikut pemerintah. "Saya ikut pemerintah, podo po ora," katanya.
Sebelumnya Keraton Yogyakarta sendiri telah menentukan Idul Fitri tahun ini jatuh pada 18 Juli 2015. Hal itu berdasarkan perhitungan penanggalan kalender di Keraton Yogya.
Dengan penentuan Idul Fitri versi Keraton Yogyakarta ini, maka pelaksanaan Ngabekten dilaksanakan berbarengan dengan Garebeg Sawal Ehe 1948 pada Sabtu Pon (18/7/2015).
Pelaksanaan ngabekten dilaksanakan setelah selesai melaksanakan salat Idul Fitri, di Bangsal dan Tratag Bangsal Kencana.
Hari pertama Sabtu (18/7), laki-laki yaitu para abdi dalem dari pangkat bekel enom sampai pangeran sentana, para pangeran atau rayi dalem dan para kerabat dekat Sultan dari cucu sampai dengan canggah.
Sedangkan untuk putri, dilaksanakan pada hari kedua, Minggu (19/7) yaitu permaisuri, para saudara perempuan dan anak perempuan, para istri pangeran, para abdi dalem keparak dan kerabat keraton lainnya. (ren)
"Aku melu pemerintah, wong aku pegawaine pemerintah
Sultan mengaku belum tahu akan menggelar shalat Idul Fitri dimana. Sebab, di Alun-alun Utara Yogyakarta yang berada di utara Keraton Yogyakarta akan digunakan Shalat Ied pada Jumat mendatang.
Menurut Sultan, sembahyang Idul Fitri di Alun-alun yang menyelenggarakan Muhammadiyah, sementara Sultan ikut pemerintah. "Saya ikut pemerintah, podo po ora," katanya.
Sebelumnya Keraton Yogyakarta sendiri telah menentukan Idul Fitri tahun ini jatuh pada 18 Juli 2015. Hal itu berdasarkan perhitungan penanggalan kalender di Keraton Yogya.
Dengan penentuan Idul Fitri versi Keraton Yogyakarta ini, maka pelaksanaan Ngabekten dilaksanakan berbarengan dengan Garebeg Sawal Ehe 1948 pada Sabtu Pon (18/7/2015).
Pelaksanaan ngabekten dilaksanakan setelah selesai melaksanakan salat Idul Fitri, di Bangsal dan Tratag Bangsal Kencana.
Hari pertama Sabtu (18/7), laki-laki yaitu para abdi dalem dari pangkat bekel enom sampai pangeran sentana, para pangeran atau rayi dalem dan para kerabat dekat Sultan dari cucu sampai dengan canggah.
Sedangkan untuk putri, dilaksanakan pada hari kedua, Minggu (19/7) yaitu permaisuri, para saudara perempuan dan anak perempuan, para istri pangeran, para abdi dalem keparak dan kerabat keraton lainnya. (ren)