Erupsi Sinabung Belum Reda, Pengungsi Capai 10.714 Jiwa
Selasa, 16 Juni 2015 - 18:34 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id
- Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Erupsi dan luncuran awan panas masih berfluktuasi hingga Selasa 16 Juni 2015.
Sejak ditingkatkan statusnya menjadi Awas, dan bertambahnya area yang harus dikosongkan yakni tujuh kilometer dari kawah, menyebabkan jumlah pengungsi terus bertambah. Evakuasi warga dilakukan dari desa-desa di sekitar gunung.
"Pada Senin malam, 15 Juni, sebanyak 7.549 jiwa (1.986 KK) warga Desa Jaraya, Kutatengah, Sigarang garang, Mardingding, Kutagugung, dan Kutarayat telah dievakuasi oleh aparat BPBD Karo bersama TNI, Polri, dan relawan," kata Sutopo, Selasa 16 Juni 2015.
Kondisi ini menyebabkan jumlah pengungsi saat ini menjadi 10.714 jiwa (2.882 KK). Sutopo mengatakan, sebaran pengungsi di 10 pos penampungan, yakni di Jambur Lau Buah Batu 315 KK/ 882 jiwa, di Paroki G.Katolik Kabanjahe 297 KK/974 jiwa, di Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe 76 KK/275 jiwa dan 105 KK/481 jiwa, di Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe 135 KK/ 454 jiwa, dan di Jambur Sempajaya 412 KK/ 1.462 jiwa.
Kemudian di Gudang Jeruk Surbakti 182 KK/660 jiwa, di Jambur Tongkoh dan Tahura 666 KK/2.728 jiwa, di Jambur Korpri 296 KK/1.200 jiwa, dan di Jambur Tanjung Mbelang 265 KK/948 jiwa. Sedangkan di GPDI Ndokum Siroga terdapat 133 KK/650 jiwa pengungsi.
Baca Juga :
Selain itu, ada 2.053 KK (6.179 jiwa) warga Sinabung yang tinggal di hunian sementara. Mereka disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah sejak Juni 2014 hingga sekarang. Mereka berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kuta Tonggal, Berastepu, Gamber, dan Kuta Tonggal.
"Pemerintah memberikan uang sewa rumah sebesar Rp3,6 juta per KK per tahun, dan sewa lahan pertanian Rp2 juta per KK per tahun. Nantinya 2.053 KK ini akan direlokasi ke tempat yang lebih aman," ujar Sutopo.