Segera Bebas, Ini Pesan Eks Komandan Jihad di Ambon
- VIVA.co.id/Angkotasan
VIVA.co.id - Mantan Komandan Komando Pusat Jihad Maluku, Jumu Tuani memberikan pesan kepada kaum muslim. Pesan ini ia sampaikan menjelang kebebasannya dari penjara. Jumu akan bebas setelah dibui selama enam tahun lebih di LP Cianjur atas kasus terorisme.
Selama menjalani masa tahanannya, Jumu diberi akses untuk ikut menyampaikan dakwah di sejumlah daerah. Salah satunya ia mengikuti seminar yang digelar di Ambon, Kamis, 11 Juni 2015.
Saat menyampaikan ceramah dalam Seminar Nasional dengan tema 'Solusi Radikal untuk Deradikalisasi' di Islamic Centre, Jumu berpesan kepada seluruh umat Islam agar tidak ikut terprovokasi dengan hasutan jihad yang mengatasnamakan agama.
Dalam seminar itu ia berpesan, misalnya saat ia mati dibunuh di lokasi dengan mayoritas agama Kristen, ia meminta umat Islam di Ambon tidak perlu membalas atas kematiannya tersebut.
"Saya serahkan kematian saya jika misalnya itu dibunuh di Kuda Mati (kawasan mayoritas beragama kristen) kepada TNI/Polri, biarlah hukum yang ditegakkan," ujanya.
Jumu berpesan demikian, sebab ia yakin kematian adalah takdir dan siapapun tidak akan terhindar dari kematian, hanya cara kematian itu yang berbeda-beda. Untuk itu, ia berpesan kematian dirinya jangan menjadikan umat Islam bertindak di luar ketentuan hukum.
"Jika kemudian saya dibunuh, dan TNI/Polri sudah melakukan tugasnya tapi tidak menemukan pelaku, maka itu sudah takdir saya, tapi jangan membalas kematian saya itu," kata Jumu pada seminar yang juga dihadiri tokoh intelektual muslim, Azyumardi Azra.
Sebagai informasi, saat konflik melanda Ambon beberapa tahun lalu, Jumu memang dibaiat oleh sekelompok warga muslim Ambon sebagai Komandan Komando Pusat Jihad Maluku.
Dalam berbagai kontak senjata di Ambon, Jumu selalu berada di depan. Bahkan saat peristiwa baku tembak dan terbakarnya kantor dan asrama Polres Ambon, Jumu dan dua orang lainnya yang bertahan saat itu.
Menurut Jumu, semua peristiwa kelam pada masa itu tidak perlu terjadi lagi. Ia berpesan agar umat Islam maupun agama lainnya harus bahu-membahu membangun Indonesia. Menurut dia, Islam harus dimaknai sebagai rahmat untuk seluruh alam (rahmatan lil alamin).
(mus)