Menteri Sosial Tutup Lokalisasi di Ponorogo

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menutup lokalisasi Kedung Banteng, Ponorogo, Jawa Timur. Lokalisasi ini dihuni 179 pekerja seks dan 39 mucikari.

Penutupan lokalisasi diharapkan mampu menghilangkan eksploitasi terhadap perempuan, menghilangkan kriminalisasi serta human trafficking.

"Dengan meng‎harap rida Allah, kami masyarakat Ponorogo mendukung terciptanya keamanan, kenyamanan dan ketertiban serta kemajuan masyarakat Ponorogo yang bebas dari lokalisasi prostitusi. Serta siap memajukan pembangunan, menjadi masyarakat Ponorogo yang bermartabat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama," ujar Khofifah di Lapangan Olahraga Desa Kedaung Banteng, Senin 8 Juni 2015.

Khofifah juga menyerahkan bantuan untuk pemberdayaan dan pembinaan terhadap mantan penghuni lokalisasi. Bantuan perorangan untuk kegiatan ekonomi kreatif masing masing sebesar Rp3 juta, juga ada dana kompensasi bagi pekerja seks.

Sementara itu, modal usaha untuk 10 kelompok bersama, masing masing akan menerima bantuan sebesar Rp20 juta.

Prosesi penutupan lokalisasi diawali dengan pembacaan doa, dan bersama-sama melafalkan kalimat syahadat. Dilanjutkan dengan pembacaan ikrar mendukung penutupan lokalisasi. Pembacaan doa dipimpin ‎oleh Ketua MUI Ponorogo.

Dalam sambutannya, Menteri Khofifah berharap, prosesi penutupan lokalisasi menjadi awal dan pintu keluar dari lembah hitam menuju kehidupan sejahtera. Namun, Khofifah juga tak membantah munculnya lokalisasi karena masih banyaknya pengguna jasa tersebut.

"Penutupan lokalisasi ini tidak akan efektif apabila kita tidak mencegah pelanggannya," kata Khofifah.

Khofifah juga menyebut Kementerian Sosial saat ini sedang bekerjasama dengan Kedutaan Swedia untuk mencari format yang tepat untuk menyelesaikan persoalan prostitusi.

"Jadi di Swedia telah berhasil menurunkan angka hingga 80 persen," katanya. (ase)