Geger, Garut Diguncang Kasus Pembuangan Bayi Perempuan
- iStock
VIVA.co.id - Setelah dihebohkan dengan temuan batu-batu akik bernilai tinggi, kota Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini digegerkan dengan serangkaian kasus pembuangan bayi.
Dalam kurun waktu 10 hari terakhir, sudah tiga bayi berjenis kelamin perempuan dibuang di lokasi terpisah di Garut.
Kasus pembuangan bayi perempuan terkuak pertama kali saat bayi berusia 1,5 tahun yang ditemukan di area parkir di Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin 25 Mei 2015.
Dua kasus terbaru terjadi dalam tempo waktu dua hari berturut-turut, yakni pembuangan bayi perempuan berusia tujuh hari di teras rumah warga di Kampung Cipicung, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi pada Rabu 3 Juni 2015.
Dan, pembuangan bayi perempuan di tepi aliran Sungai Cimanuk, Kampung Jangkurang, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota pada Kamis 4 Juni 2015.
Kapolsek Garut Kota, Kompol Kustia, mengatakan, penyidik belum bisa mengungkap siapa orang tua pembuang bayi itu. "Nanti kalau sudah kami tangani, hasilnya akan diumumkan," kata Kustia, Jumat 5 Juni 2015.
Namun, untuk kasus temuan bayi di Sungai Cimanuk, Kustia mengaku telah mendapatkan identitas orang tua pembuang bayi itu.
"Yang penting, identitas pelaku pembuang bayi sudah kami kantongi dan bayi dalam keadaan selamat," ujar Kustia.
Sementara itu, terkait serangkain kasus pembuangan bayi yang menggegerkan Garut itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Garut, Nitta K Wijaya, menyatakan bahwa kasus ini adalah bencana moral.
"Kemungkinan karena malu, memiliki anak yang dihasilkan dari hubungan di luar nikah, makanya saya katakan ini merupakan bencana moral," kata Nitta.
Nitta mendesak pihak kepolisian untuk mampu mengungkap pelaku pembuang bayi. Karena, menurut dia, hal tersebut sangat tidak manusiawi. Di mana seorang anak yang seharusnya dirawat dan dibesarkan sebaik-baiknya malah dibuang begitu saja.
"Ini sudah keterlaluan, makanya saya minta aparat kepolisian untuk segera mengungkap para pelaku pembuang bayi," katanya. (art)