Cari Beras Palsu, Malah Dapat Tiga Ribu Ton Beras Rusak
Senin, 25 Mei 2015 - 09:17 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Dewan perwakilan rakyat Daerah Sibolga Sumatera Utara, menemukan 3 ribu ton beras tak layak konsumsi tersimpan di dalam gudang Badan Urusan Logistik Sibolga, Sumatera Utara. Beras miskin ini ditemukan dalam kondisi lapuk dan hampir berbentuk tepung.
"Awalnya kami ingin memeriksa beras plastik. Tapi malah menemukan beras yang tak layak konsumsi sebanyak ini (3 ribu ton)," ujar Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory, Senin 25 Mei 2015.
Beras yang dikemas dalam karung berukuran 15 kilogram itu, didapat dari Tuban Jawa Timur. Diketahui, beras ini sudah selama setahun digudangkan di Jawa Timur sebelum dikirim ke Sibolga.
"Kami minta ke Bulog untuk tidak didistribusikan. Kondisi beras-beras ini sudah betul-betul tak layak konsumsi," ujarnya.
Sementara itu, Kansilog Bulog Sibolga Rusli, membantah bila 3 ribu ton raskin tersebut tak layak konsumsi. Menurutnya, beras yang telah dibeli bulog tersebut, memang bukan beras premium.
"Beras ini layak konsumsi. Kalau soal kondisinya yang patah-patah, karena memang mutunya demikian. Ini kan bukan kelas premium, jadi wajar seperti ini," ujar Rusli.
Syaren Situmorang/Sumatera Utara
Baca Juga :
"Awalnya kami ingin memeriksa beras plastik. Tapi malah menemukan beras yang tak layak konsumsi sebanyak ini (3 ribu ton)," ujar Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory, Senin 25 Mei 2015.
Beras yang dikemas dalam karung berukuran 15 kilogram itu, didapat dari Tuban Jawa Timur. Diketahui, beras ini sudah selama setahun digudangkan di Jawa Timur sebelum dikirim ke Sibolga.
"Kami minta ke Bulog untuk tidak didistribusikan. Kondisi beras-beras ini sudah betul-betul tak layak konsumsi," ujarnya.
Sementara itu, Kansilog Bulog Sibolga Rusli, membantah bila 3 ribu ton raskin tersebut tak layak konsumsi. Menurutnya, beras yang telah dibeli bulog tersebut, memang bukan beras premium.
"Beras ini layak konsumsi. Kalau soal kondisinya yang patah-patah, karena memang mutunya demikian. Ini kan bukan kelas premium, jadi wajar seperti ini," ujar Rusli.
Syaren Situmorang/Sumatera Utara