KAI Ganti Rugi Tiket Penumpang Terimbas Tabrakan KA Cirebon
Senin, 25 Mei 2015 - 07:54 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Andry Arifin
VIVA.co.id - PT Kereta Api Indonesia akan mengganti rugi harga tiket kereta api yang dibeli calon penumpang yang batal berangkat, atau diberangkatkan menuju stasiun kota-kota di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, akibat imbas dari tabrakan kereta di Cirebon.
SM Corporate Communication PT KAI Daop I Jakarta, Bambang S Prayitno dalam keterangan tertulisnya, mengatakan bahwa mulai pagi ini, Senin 25 Mei 2015, PT KAI akan menawarkan pengembalian, atau
refund tiket kereta api yang telah dibeli calon penumpang.
"Kami juga memberikan penawaran menggunakan KA lainnya yang melewati stasiun tujuan dengan rute yg sama, pengembalian juga ditawarkan 100 persen. Begitu juga, untuk tiket return jika memilikinya," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, penawaran ini berlaku juga bagi penumpang yang dialihkan pada kereta api lain dengan kelas pelayanan sama, atau lebih tinggi, maka tidak ada pengembalian bea.
"Dan, jika penumpang dialihkan pada kereta api lain dengan kelas pelayanan lebih rendah, bea dikembalikan sebesar tarif tertinggi pada KA yang dinaiki penumpang dikurangi tarif tertinggi pada kereta api pengganti tersebut," jelasnya.
Pengembalian bea dilakukan secara tunai langsung dan dapat dilakukan sampai dengan 26 Mei 2015, di stasiun tempat pengalihan, atau stasiun tujuan penumpang dengan melampirkan tiket penumpang yang bersangkutan.
***
Usai kecelakaan kereta api di Cirebon, jalur tersebut terhalang oleh KA yang anjlok. Maka untuk tetap berjalannya operasional KA, PT KAI melakukan upaya mengalihkan sementara perjalanan KA melalui lintas selatan, melalui stasiun Tegal-Prupuk, kemudian kembali Cirebon, hingga proses evakuasi gerbong dan lokomotif yang manghalangi jalur bisa di lalui KA, dan berhasil pada pukul 05.00 WIB. Lokasi eks anjlok bisa dilalui kembali satu jalur secara bergantian, sedangkan satu jalur lagi masih penanganan evakuasi (jalur double track).
Namun, akibat kejadian ini mengakibatkan juga tersendatnya perjalanan KA dari dan ke Jakarta tujuan lintas utara maupun seelatan.
Hampir semua KA yang mengalami kelambatan kedatangan, kelambatan tertinggi pada KA Argomuria dari Semarangtawang-Gambir, datang ditasiun Gambir lambat 576 menit, seharusnya datang 22.06 namun tiba 07.42 WIB
Dikarenakan posisi KA waktu kejadian berada setelah melewati stasiun Tegal, sedangkan pengalihan perjalanan lewat selatan menuju Prupuk cabangnya berada di stasiun Tegal, dan KA tersebut terpaksa kembali dulu ke stasiun Tegal dan baru menuju ke lintas selatan melalui Stasiun Prupuk, akibatnya memakan waktu yang cukup lama.
KA lainnya seperti Argoanggrek Malam terlambat 295 menit tiba di stasiun Gambir.
Sementara itu, untuk kedatangan di sta Pasarsenen rata-rata kelambatan KA yang terdampak langsung antara 1,5 - 2 jam keterlambatannya, secara taktis PT KAI terus berusaha untuk mengurangi kelambatan KA yang terdampak langsung tersebut. Begitu juga, perjalanan KA lintas selatan dari Solo, Jogya, Bandung, semuanya mengalami kelambatan kedatangan dan keberangkatan mulai rata-rata dari 15 sampai dengan 60 menit. (asp)
SM Corporate Communication PT KAI Daop I Jakarta, Bambang S Prayitno dalam keterangan tertulisnya, mengatakan bahwa mulai pagi ini, Senin 25 Mei 2015, PT KAI akan menawarkan pengembalian, atau
"Kami juga memberikan penawaran menggunakan KA lainnya yang melewati stasiun tujuan dengan rute yg sama, pengembalian juga ditawarkan 100 persen. Begitu juga, untuk tiket return jika memilikinya," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, penawaran ini berlaku juga bagi penumpang yang dialihkan pada kereta api lain dengan kelas pelayanan sama, atau lebih tinggi, maka tidak ada pengembalian bea.
"Dan, jika penumpang dialihkan pada kereta api lain dengan kelas pelayanan lebih rendah, bea dikembalikan sebesar tarif tertinggi pada KA yang dinaiki penumpang dikurangi tarif tertinggi pada kereta api pengganti tersebut," jelasnya.
Pengembalian bea dilakukan secara tunai langsung dan dapat dilakukan sampai dengan 26 Mei 2015, di stasiun tempat pengalihan, atau stasiun tujuan penumpang dengan melampirkan tiket penumpang yang bersangkutan.
***
Usai kecelakaan kereta api di Cirebon, jalur tersebut terhalang oleh KA yang anjlok. Maka untuk tetap berjalannya operasional KA, PT KAI melakukan upaya mengalihkan sementara perjalanan KA melalui lintas selatan, melalui stasiun Tegal-Prupuk, kemudian kembali Cirebon, hingga proses evakuasi gerbong dan lokomotif yang manghalangi jalur bisa di lalui KA, dan berhasil pada pukul 05.00 WIB. Lokasi eks anjlok bisa dilalui kembali satu jalur secara bergantian, sedangkan satu jalur lagi masih penanganan evakuasi (jalur double track).
Namun, akibat kejadian ini mengakibatkan juga tersendatnya perjalanan KA dari dan ke Jakarta tujuan lintas utara maupun seelatan.
Hampir semua KA yang mengalami kelambatan kedatangan, kelambatan tertinggi pada KA Argomuria dari Semarangtawang-Gambir, datang ditasiun Gambir lambat 576 menit, seharusnya datang 22.06 namun tiba 07.42 WIB
Dikarenakan posisi KA waktu kejadian berada setelah melewati stasiun Tegal, sedangkan pengalihan perjalanan lewat selatan menuju Prupuk cabangnya berada di stasiun Tegal, dan KA tersebut terpaksa kembali dulu ke stasiun Tegal dan baru menuju ke lintas selatan melalui Stasiun Prupuk, akibatnya memakan waktu yang cukup lama.
KA lainnya seperti Argoanggrek Malam terlambat 295 menit tiba di stasiun Gambir.
Sementara itu, untuk kedatangan di sta Pasarsenen rata-rata kelambatan KA yang terdampak langsung antara 1,5 - 2 jam keterlambatannya, secara taktis PT KAI terus berusaha untuk mengurangi kelambatan KA yang terdampak langsung tersebut. Begitu juga, perjalanan KA lintas selatan dari Solo, Jogya, Bandung, semuanya mengalami kelambatan kedatangan dan keberangkatan mulai rata-rata dari 15 sampai dengan 60 menit. (asp)