Pekerja Rumah Tangga Wisudawan Terbaik Ingin Bertemu Jokowi
Jumat, 22 Mei 2015 - 05:47 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Darwati, pekerja rumah tangga yang menjadi sarjana terbaik di sebuah kampus di Semarang, mengaku ingin sekali bertemu Presiden Joko Widodo. Niat gadis 23 tahun itu disampaikan semata agar Presiden mengerti keadaannya yang bisa berhasil meski hidup dalam keterbatasan.
Darwati adalah mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang, Jawa Tengah. Gadis asal Grobogan itu meraih nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) predikat cumlaude 3,70 setelah menyelesaikan kuliah selama empat tahun.
Baca Juga :
Darwati adalah mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang, Jawa Tengah. Gadis asal Grobogan itu meraih nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) predikat cumlaude 3,70 setelah menyelesaikan kuliah selama empat tahun.
Namun, gelar sarjana terbaik itu diperoleh dengan susah payah, sebab dia membiayai kuliah dengan menjadi pekerja rumah tangga di Purwodadi, Grobokan.
"Saya ingin sekali ketemu pak Jokowi. Saya ingin sampaikan tentang kondisi saya. Selain itu agar nasib orang tua saya bisa berubah," ujar Darwati kepada
VIVA.co.id
di Semarang, Kamis, 21 Mei 2015.
Darwati memang terlahir dari pasangan yang secara ekonomi masih serba susah. Ayah dan ibunya hanya petani penggarap berpenghasilan minim. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga saja pas-pasan. Darwati akhirnya memilih bekerja untuk bisa kuliah sendiri.
Dua bulan bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Jakarta, ternyata tidak membuat Darwati betah. Akhirnya dia memilih bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Purwodadi. Meski harus menempuh jarak 70 kilometer menuju kampusnya di Semarang, dia menjalani dengan sabar dan tekun.
Berapa pun rupiah dia kumpulkan untuk membiayai kuliahnya. Meski dari hasil kerjanya dia mendapat Rp300 ribu per bulan, uang itu sebagian selalu disisihkan untuk tabungan uang kuliah. Genap satu semester, Darwati harus membayar kuliahnya sebesar Rp2,5 juta.
"Sudah cukup untuk bayar kuliah. Kalau merasa butuh banget, baru minta bantuan orang tua di kampung. Kadang pas mau kuliah ke Semarang dikasih uang saku sama majikan,” ujar Darwati.
Perjuangan panjang Darwati pun membuahkan hasil. Meski tak sedikit orang meremehkan hasil keringatnya sebagai pekerja rumah tangga untuk biaya kuliah. Tekad yang kuat mengantarnya menjadi wisudawati terbaik di jurusan yang dipilih.
"Habis kuliah saya ingin kerja yang lebih baik. Meski saat ini saya masih ikut majikan saya, tapi saya akan berusaha untuk membahagiakan orang tua saya," ujar Darwati yang merupakan warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu.