Saudara Tiri Sultan Tak Yakin Dalih Sabda Raja Titah Leluhur

Saudara Tiri Sultan Sulit Percaya Dalih Sabda Raja Amanat Leluhur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ochi April

VIVA.co.id - Dua saudara tiri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X menemui Sultan di Keraton, Kamis, 21 Mei 2015. Mereka ialah GBPH Hadisuryo dan GBRay Murdokusumo.

Dua anak Sultan Hamengku Bawono IX dari istri pertamanya itu meminta penjelasan Sultan seputar polemik Sabda Raja dan Dawuh Raja. Di antaranya tentang perubahan gelar dan pengangkatan Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi sebagai putri mahkota, dan lain-lain.

Sultan tak menjelaskan isi pertemuan yang tertutup itu kepada media massa. Namun GBPH Hadisuryo mengungkapkan bahwa pada pokoknya Sultan menjelaskan perubahan-perubahan itu adalah perintah atau amanat para leluhur, sama seperti yang disampaikan pada kerabat lain.

"Kami sulit percaya (perintah atau amanat para leluhur) ini,” kata Hadisuryo kepada wartawan seusai bertemu Sultan.

Hadisuryo dan GBRay Murdokusumo mengaku menyarankan Sultan kembali pada aturan dasar Keraton atau paugeran, sebagaimana yang telah berlaku sejak masa Sultan Hamengku Buwono I.

"Jangan mengubah atau menghilangkan khalifatullah, karena itu adalah gelar untuk Sultan laki-laki," katanya.

Gusti Hadi (panggilan akrabnya) juga menyampaikan agar polemik di Keraton segera berakhir, sehingga tak menimbulkan perpecahan keluarga besar. "Jangan sampai kami terpecah belah. Kami ingin tetap solid sebagai keturunan HB IX."

Dia mengaku sengaja datang dari Jakarta paling akhir menemui Sultan karena mengamati situasi makin tak menentu dan rumit. Dia pun memaksakan diri harus menemui Sultan untuk meminta penjelasan langsung.

Setelah bertemu dengan Sultan, Gusti Hadi berencana mengadakan pertemuan dengan adik-adiknya. Tujuannya untuk mempererat silaturahmi keluarga besar agar tak terpecah-belah.

"Ini adalah masalah internal (Keraton), saya dan adik adik lainnya tidak ingin ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi ini. Kami inginnya Keraton tetap solid," ujar Gusti Hadi. (ase)