Sepuluh Museum di Jawa Timur Diboyong ke Surabaya

Kamis, 21 Mei 2015 - 05:04 WIB
Oleh :
Sepuluh Museum di Jawa Timur Diboyong ke Surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
– Pemerintah Kota Surabaya akan menggelar pameran bersama museum dari seluruh Jawa Timur pada 22-25 Mei 2015. Bertempat di Museum 10 Nopember Tugu Pahlawan Surabaya, pameran museum budaya dan sejarah itu melibatkan sepuluh museum ternama di Jawa Timur. Di antaranya, museum D’Topeng Kingdom dan Museum Angkut dari Batu Malang. 


“Banyak yang bisa dilihat. Pengunjung bisa melihat koleksi aneka mobil kuno dan sepeda kuno zaman perjuangan,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Tugu Pahlawan dan Balai Pemuda Surabaya, Nengresti, pada Rabu, 20 Mei 2015.


Pameran yang digelar selama sepekan itu adalah rangkaian acara menyambut Hari Jadi ke-722 Kota Surabaya. Agenda itu merupakan kegiatan rutin setiap tahun dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Museum Sepuluh Nopember sebagai tujuan edukasi, riset dan wisata sejarah budaya, dan memperkenalkan warisan budaya Jawa Timur kepada masyarakat.
Baca Juga :
Membangunkan Jiwa Pahlawan Masa Kini
Mengenal Teungku Lhokseumawe, Pejuang Islam Melawan Belanda

“Pameran ini bisa membuka jendela etalase sejarah juang dan budaya di Jawa Timur. Selain juga untuk mendongkrak wisatawan masuk ke Surabaya,” katanya.

Nengresti berharap masyarakat berbondong-bondong untuk datang di pameran itu. Sebab segala rekam sejarah Surabaya dan Jawa Timur mulai masa kerajaan Majapahit hingga masa penjajahan ada di pameran itu.


“Kalau ingin berwisata sejarah, tidak perlu berkeliling Jawa Timur, karena museumnya diboyong semua ke Surabaya,” ujarnya.


Museum Sepuluh Nopember akan memamerkan koleksi-koleksi baru tentang peninggalan pada masa peristiwa 10 Nopember 1945, antara lain, alat-alat kesehatan seperti verban, kapas, termometer, alat penyangga tulang, alat suntik, dan jarum suntik milik dr. Agusti, pejuang 10 Nopember 1945. Selain itu ada perangko dan mata uang kuno (masa penjajahan Jepang/Sekutu).

Baca Juga :
Gele Harun, Residen Lampung Layak Jadi Pahlawan Nasional
Mengenal Sosok Pahlawan dalam Mata Uang Rupiah
Hari Pahlawan, HNW: Jangan Sebatas Tabur Bunga