Kertas Diduga Kunci Jawaban UN SMP Ditemukan Berserakan

Ilustrasi/Kunci jawaban
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Aceng Mukaram

VIVA.co.id - Ujian Nasional (UN) tingkat SMP tahun 2015 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat baru saja berakhir. Namun, dugaan kunci jawaban beredar di sejumlah sekolah di wilayah ini.

Kunci jawaban UN itu berserakan di halaman sekolah. Terlihat jelas ada yang sudah terpotong-potong. Bahkan ada yang masih utuh. Kondisi itu membuat para siswa resah. "Ada juga yang bilang, mereka pakai. Tapi, gak ada buktinya. Makanya kita gak berani lapor. (Saya) merasa tercurangi. (Karena) kita belajar serius," kata Lany, salah satu siswi SMP di Kota Pontianak.

Lany mengatakan, selama empat hari, UN SMP tahun ini digelar mulai Senin, 4 hingga Kamis, 7 Mei 2015 ini. Berbagai mata pelajaran pun diujikan. "Satu hari satu pelajaran. Bahasa Indonesia hari Senin. Hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa inggris, dan tadi IPA," ujarnya.

Menurut dia, mata pelajaran yang diujikan pun susah. Namun ada juga yang tidak. "Semua UN-nya manual, pakai tulis pensil 2B, dan ada alasnya." 

Orang mencurigakan

Warga yang tinggal tak jauh dari gedung SMP mengaku melihat seseorang mondar-mandir di sekitar sekolah. Ia diduga membawa kunci jawaban UN SMP. "Lihat orang setiap pagi, bagi-bagi kertas sekitar sekolah. Kita gak bisa buat apa-apa. Anak-anak SMP biasa nongkrong di warung bagi-bagi juga," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

Asisten Penanganan Laporan Ombudsman Perwakilan Kalimantan Barat, Marini mengatakan, akan segera menindak soal bocoran kunci jawaban UN SMP. Dia akan koordinasi dan melapor ke Jakarta. "Selama kami di sini, belum pernah menemukan, ini pertama kalinya. Kalau indikasi banyak. Tapi, kalau ini kan ada temuan, tapi harus diuji dulu," ujarnya.

Marini juga akan mencari data dan informasi terkait kabar tersebut. Termasuk meminta keterangan kepada pihak sekolah. "Ini sangat serius soal temuan ini. Sangat berpengaruh pada siswanya. Maka siswa gak pede dengan dugaan kunci kebocoran UN SMP." 

Sementara, pengawas UN di SMPN I Pontianak yang enggan disebutkan namanya mengklaim, kunci jawaban yang berserakan di halaman sekolah itu bukan berasal dari sekolahnya. "Itu bukan kunci jawaban dari SMP I. Karena di sini, yang ikut numpang UN, banyak. Ada SMPN 24, ada SMP Muhamadiyah," ujarnya dengan nada tinggi.

Terkejut

Di tempat terpisah, Kepala SMP 23 Pontianak, Juliana, mengaku terkejut dengan beredarnya kunci jawaban dalam bentuk lembaran fotokopian tersebut. Meski kunci jawaban beredar luas, namun instansinya menyakini kunci jawaban ini belum dapat dipastikan cocok dengan materi soal ujian nasional SMP 2015. "Yang pasti beredarnya kunci jawaban ini jelas dapat menganggu konsentrasi peserta ujian yang telah mempersiapkan sejak awal," ujarnya.

Juliana menilai, bocornya kunci jawaban ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi peserta ujian dan kejujuran pelaksanaan UN. Meskipun dia mengakui, sebelum ujian pertama digelar Senin, ada seorang pria yang datang menghampiri siswa peserta UN dan menawarkan kunci jawaban. Kunci jawaban ini diperoleh dengan cara dibeli perlembar kunci jawaban mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000.

"Namun, saya sudah melarang siswa agar tidak mudah percaya atau sampai membeli kunci jawaban itu. Larangan ini sudah saya sampaikan jauh hari sebelum pelaksanaan Ujian Nasional. Terus terang kaget kalau ternyata kunci jawaban ini masih diperoleh siswa dengan mudah."

(mus)