Top 25 Terpilih dalam Kompetisi Sinovik
Rabu, 29 April 2015 - 19:44 WIB
Sumber :
- http://ririnhandayani.blogspot.com
VIVA.co.id - Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik dianggap menjadi bukti perbaikan kinerja birokrat. Ini tahun kedua Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggelar kompetisi tersebut. Deputi Bidang Pelayanan Publik pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Mira Sudjono mengatakan, kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) mampu mengikis anggapan buruk terhadap birokrat.
"Jadi model kompetisi ini secara internasional tidak biasa-biasa saja karena kita melakukan inovasi. Dan seperti yang dikatakan Pak Wapres, bahwa inovasi ini memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk terus mengembangan daerah-daerahnya," kata Mira dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 29 April 2015.
Baca Juga :
"Jadi model kompetisi ini secara internasional tidak biasa-biasa saja karena kita melakukan inovasi. Dan seperti yang dikatakan Pak Wapres, bahwa inovasi ini memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk terus mengembangan daerah-daerahnya," kata Mira dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 29 April 2015.
Penghargaan pertama, diberikan kepada kementerian. Mereka adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dengan inovasi Layanan Tujuh Menit (LANTUM) yang diterima langsung oleh Menteri BPN, Ferry Mursyidan Baldan, di Bidakara, Jakarta, Rabu (29/4).
Selanjutnya Kementerian Sosial dengan inovasi Pelayanan Penjangkauan (Outreaching) Melayani Penyandang Disabilitas di Lingkungan Masyarakat yang langsung diterima oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, serta dari Kementerian Hukum dan HAM dengan inovasi Pengesahan Badan Hukum Versi AHU Online yang diterima oleh Plt. Dirjen AHU.
Empat penghargaan lain diberikan kepada tingkat Provinsi. Yaitu inovasi ATM SAMSAT JATIM -Merubah Kantor Menjadi Mesin Provinsi Jawa Timur dan Ayo Kerja Provinsi Jawa Timur yang diterima langsung oleh Gubernur Jatim, Soekarwo. Lalu, inovasi JOGJAPLAN dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterima oleh Kepala Bappeda, inovasi Sistem Pengendalian Inflasi dari Provinsi Kalimantan Tengah, serta inovasi Taman Budaya Jambi.
Dari penghargaan Top 25 juga diberikan di tingkat Kabupaten. 10 penghargaan diberikan kepada inovasi Asparagus Ditanam Ekonomi Mapan dari Kabupaten Badung, inovasi Gebrakan SUSI Turunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dari Kabupaten Lumajang, inovasi Pala Sambutan Untuk Mendukung Rehabilitasi Kebun Pala Rakyat Yang Terserang Penyakit dari Kabupaten Aceh Selatan. Selanjutnya, inovasi Kantornya Orang Miskin dari Kabupaten Sragen, dan inovasi Lahir Procot Pulang Bawa Akte dari Kabupaten Banyuwangi.
Kemudian ada Inovasi ODHALINK dari Kabupaten Pasuruan, inovasi Paket Kebijakan Investasi (PaKSi) dari Kabupaten Pinrang, inovasi Program Pengendalian Malaria melalui Sistem EDAT dari Kabupaten Teluk Bintuni, inovasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Wisata Edukasi Talangagung Kepanjen dari Kabupaten Malang, dan terakhir inovasi UPT-PU Kecamatan Sebagai Solusi Penyelesaian Infrastruktur Daerah dari Kabupoaten Penajam Paser Utara.
Di tingkat Kota, penghargaan diberikan pada Kota Surabaya dengan inovasi E-Health, inovasi emas hitam di balik tumpukan sampah dari Kota Malang, inovasi "KEUR" Hanya 26 Menit Menuju Resolusi Keselamatan Berlalu Lintas dari Kota Denpasar, dan inovasi Klinik Lansia Puskesmas Putri Ayu dari Kota Jambi.
Disusul kemudian inovasi Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja (LP-PAR) dari Kota Pekalongan, inovasi Penyimpangan "Positif" dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia melalui program BLC (Broadband Learning Center) dari Kota Lubuklinggau, dan dari Kota Surakarta dengan inovasi Program Kartu Insentif Anak dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran.
Selanjutnya, Kementerian PAN-RB bekerjasama dengan Provinsi Jawa Timur akan mengadakan Simposium Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 pada bulan Juni 2015 di Surabaya.
Kementerian PAN RB juga akan memfasilitasi inovasi yang masuk Top 40 untuk ikut Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yaitu United Nations Public Service Awards (UNPSA) Tahun 2015.
Mira berharap penghargaan tersebut bisa mendorong Kementerian dan Lembaga untuk meningkatkan lagi pelayanan publik di daerahnya.
"Jadi masyarakat akan mulai terasa dengan nawa cita yang selama ini kita gulirkan yaitu revolusi mental. Wujudnya adalah inovasi yang memberikan perbaikan pelayanan publik," kata Mira.