Bocah 13 Tahun Putus Sekolah Demi Merawat Ibunya yang Lumpuh
Senin, 6 April 2015 - 08:54 WIB
Sumber :
- Rasman Abdul Rahman (Majene)
VIVA.co.id - Demi merawat ibunya yang sakit bertahun-tahun, seorang bocah di kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terpaksa berhenti sekolah. Dia baru berumur 13 tahun.
Setiap hari, bocah yang seharusnya sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ini menyuapi, memijat, hingga memandikan ibunya yang lumpuh. Sementara ayahnya terpaksa pergi merantau lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap di Majene.
Akbar, nama bocah itu, memulai hari dengan bersih-bersih rumah mungilnya yang berukuran 3 x 4 meter. Warga dusun Lembang, kelurahan Lembang/ kecamatan Banggae Timur, kemudian mengurusi ibunya yang terbaring sakit.
Sejak tamat pendidikan Sekolah Dasar tahun lalu, Akbar tidak melajutkan bersekolah. Padahal dia memiliki kakak yang kini menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Akbar merasa iba melihat ibunya yang tidak lagi dapat berbuat apa-apa sejak menderita sakit maag akut dan lumpuh.
Kini, setiap pagi akbar memasak bubur untuk ibunya. Setelah itu, dengan sabar menyuapi ibunya yang terbaring lemah.
Akbar juga sekali-kali memberikan terapi dengan cara memijiat kaki ibunya dengan harapan ibunya dapat kembali berjalan.
Husniah (48 tahun) ibu Akbar menderita maag akut dan lumpuh sejak tahun 2000 silam. Meski sempat dirawat di rumah sakit/,namun ia terpaksa pulang kerumah karena tidak memiliki biaya berobat.
Lantaran terbelit masalah ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan tetap, ayah Akbar pun meninggalkan keluarganya dan menjadi buruh tani di wilayah Mamuju dengan upah pas-pasan.
Dua bulan sekali Daeng Situju, ayah Akbar, hanya mampu mengirim uang Rp300-500 ribu. Jumlah itu hanya cukup biaya hidup sehari-hari.
Akbar hanya memberikan obat-obatan tradisional berupa dedaunan yang ia bisa dapatkan di sekitar rumahnya dengah harapan dapat mengurangi rasa sakit ibunya. Akbar baru dapat bermain bersama dengan teman-temannya saat kakaknnya, Rosita, pulang dari sekolah.
Meski sekarang putus sekolah, namun akbar berharap kelak ia dapat kembali melanjutkan pendidikannya. Dia berharap ibunya segera sembuh dari penyakitnya dan dia dapat kembali bersekolah demi meraih cita-citanya dan membahagiakan kedua orang tuanya.
Baca Juga :
Setiap hari, bocah yang seharusnya sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ini menyuapi, memijat, hingga memandikan ibunya yang lumpuh. Sementara ayahnya terpaksa pergi merantau lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap di Majene.
Akbar, nama bocah itu, memulai hari dengan bersih-bersih rumah mungilnya yang berukuran 3 x 4 meter. Warga dusun Lembang, kelurahan Lembang/ kecamatan Banggae Timur, kemudian mengurusi ibunya yang terbaring sakit.
Sejak tamat pendidikan Sekolah Dasar tahun lalu, Akbar tidak melajutkan bersekolah. Padahal dia memiliki kakak yang kini menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Akbar merasa iba melihat ibunya yang tidak lagi dapat berbuat apa-apa sejak menderita sakit maag akut dan lumpuh.
Kini, setiap pagi akbar memasak bubur untuk ibunya. Setelah itu, dengan sabar menyuapi ibunya yang terbaring lemah.
Akbar juga sekali-kali memberikan terapi dengan cara memijiat kaki ibunya dengan harapan ibunya dapat kembali berjalan.
Husniah (48 tahun) ibu Akbar menderita maag akut dan lumpuh sejak tahun 2000 silam. Meski sempat dirawat di rumah sakit/,namun ia terpaksa pulang kerumah karena tidak memiliki biaya berobat.
Lantaran terbelit masalah ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan tetap, ayah Akbar pun meninggalkan keluarganya dan menjadi buruh tani di wilayah Mamuju dengan upah pas-pasan.
Dua bulan sekali Daeng Situju, ayah Akbar, hanya mampu mengirim uang Rp300-500 ribu. Jumlah itu hanya cukup biaya hidup sehari-hari.
Akbar hanya memberikan obat-obatan tradisional berupa dedaunan yang ia bisa dapatkan di sekitar rumahnya dengah harapan dapat mengurangi rasa sakit ibunya. Akbar baru dapat bermain bersama dengan teman-temannya saat kakaknnya, Rosita, pulang dari sekolah.
Meski sekarang putus sekolah, namun akbar berharap kelak ia dapat kembali melanjutkan pendidikannya. Dia berharap ibunya segera sembuh dari penyakitnya dan dia dapat kembali bersekolah demi meraih cita-citanya dan membahagiakan kedua orang tuanya.
Rasman Abdul Rahman/tvOne/Majene
![vivamore="Baca Juga :"]
Politisi Senior PDIP: Jokowi Tak Masuk Nominasi Ketum
[/vivamore]
(ren)