Kakek yang Tinggal di Kandang Sapi Dijanjikan Rumah

Ali, 75 tahun, kakek yang bertahan hidup di rumah bekas kandang sapi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rasman Abdul Rahman

VIVA.co.id - Seorang kakek berusia 75 tahun di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tinggal di sebuah gubuk reyot yang merupakan kandang sapi. Dia adalah Ali, warga Dusun Botto, Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali.

Pemerintah Kabupaten setempat baru menyadari ada warganya yang miskin dan tak lagi muda itu setelah ramai diberitakan media massa sepekan terakhir. Bupati Andi Ibrahim Masdar menemui Kakek Ali di gubuk reyotnya pada Sabtu siang, 4 April 2015.

Bupati berjanji merelokasi Kakek Ali dan membuatkan rumah yang lebih layak huni berdampingan dengan rumah anaknya. Dalam kesempatan itu, Bupati memerintahkan Kepala Dinas Sosial membangunkan rumah layak huni untuk Kakek Ali paling lambat Senin pekan depan.

Kakek Ali akan direlokasi dan dibuatkan rumah di samping rumah anak sulungnya, yang juga golongan warga kurang mampu. Selain untuk memudahkan sang kakek bertemu anaknya, juga agar dia bisa dirawat anak-anaknya.
 
Bupati mengaku prihatin melihat kondisi sang Kakek Ali. Untuk memindahkan Ali bukan perkara mudah dan harus dibujuk agar mau meninggalkan gubuk yang ditinggalinya. Bupati menyayangkan aparatnya yang kurang sigap melaporkan kondisi warganya.

Kakek Ali harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meski usianya tak lagi muda. Dua anaknya juga warga kurang mampu sehingga dia harus tetap bekerja. Dia mengayuh becak hingga menjadi buruh tani.

Gubuk kayu Kakek Ali memang jauh dari layak. Bangunan yang berukuran 2x3 meter itu nyaris ambruk. Dia memasang beberapa tiang penyangga. Untuk dindingnya, Ali terpaksa memasang pelapis dari karung bekas. Sementara atap sudah banyak terlihat yang menerawang.

Terabaikan

Sebulan terakhir, Ali sakit. Ia sudah tak mampu mengayuh becaknya. Lagi pula, zaman kini, becak sudah tak diminati. Selain mulai membanjirnya ojek motor.

Beberapa penumpang khawatir dengan kondisi Ali saat hendak mengayuh becaknya. "Sebab itu kini saya berusaha menjadi buruh tani seadanya. Saya tidak mungkin tidak bekerja. Sekalipun dalam kondisi sakit, saya harus makan," ujarnya lirih.

Isa, salah seorang tetangga Ali menuturkan, ia dan keluarga sangat mengkhawatirkan kondisi Kakek Ali. Apalagi selama sebulan terakhir ia sudah sakit.

Menurut Isa, semenjak lama Kakek Ali tak pernah mendapatkan haknya dari pemerintah, misalnya, jatah beras miskin maupun Bantuan Langsung Subsidi.

Rasman Abdul Rahman/Polewali Mandar

![vivamore="Baca Juga :"]




[/vivamore]