Kasus Dugaan Suap, Bos Sentul City Sempat Mau Kabur
Rabu, 1 April 2015 - 20:40 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id -
Presiden Direktur PT Sentul City, Cahyadi Kumala alias Swie Teng disebut panik saat mendengar kabar anak buahnya, Yohan Yap tertangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sebuah operasi tangkap tangan.
Bahkan, Cahyadi disebut sempat berniat untuk melarikan diri usai mendengar kabar tersebut.
Keterangan ini diungkapkan Suryani Zaini yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Cahyadi Kumala di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu 1 April 2015.
Suryani yang merupakan presiden komisaris sebuah televisi swasta menuturkan, pertama kali bertemu Cahyadi Kumala pada 17 Mei 2014.
Menurut dia, pertemuan dilakukan di rumah Eddy Kusnady Sariaatmadja, pemegang saham sebuah televisi swasta. Suryani yang mengaku diundang Eddy kemudian dikenalkan ke Cahyadi.
"Terdakwa menceritakan ada orang namanya Yohan tertangkap (KPK), saat itu saya sama sekali belum tahu," kata Suryani.
Kata Suryani, Cahyadi kemudian menyatakan bahwa dia tidak mengenal Yohan. Dia mengatakan Yohan adalah karyawan perusahaan adiknya, yakni Haryadi Kumala.
Cahyadi kemudian juga mengatakan tidak mempunyai kaitan dengan perkaranya Yohan. Menurut dia, adanya uang suap dari Yohan ke mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin ketika ditangkap KPK, berasal dari Haryadi Kumala.
Suryani mengungkapkan, Cahyadi lantas mengatakan kalau dia tidak sanggup jika nantinya harus menjalani pemeriksaan penyidik KPK. "Dan mencetuskan mempertimbangkan mau melarikan diri," ujar Suryani.
Menurut Suryani, pada saat itu Cahyadi belum berstatus sebagai tersangka, bahkan belum berstatus sebagai saksi di KPK. Merasa heran, Suryani kemudian mempertanyakan niat Cahyadi tersebut.
"Saya sarankan, kan Bapak
nggak
salah, tidak punya hubungan, maka saya sarankan alternatif lain. Kalau
nggak
salah bisa jadi
justice collaborator
atau
nggak
, tapi bersedia untuk
anterin
ke KPK," ujar Suryani.
Baca Juga :
![vivamore=" Baca Juga :"]
[/vivamore]