Suku Anak Dalam Bantah Kelaparan

Suku Anak Dalam.
Sumber :
  • Antara
VIVA.co.id
- Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) menepis isu dan pemberitaan bahwa mereka membunuh dan memakan harimau. Satu kelompok SAD yang menempati kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) juga membantah adanya kelaparan yang menimpa warga mereka.

Jelitai (43 tahun), Tumenggung SAD di kawasan Kejasung Besar, TNBD yang masuk wilayah Kabupaten Batanghari, menjelaskan bahwa kematian 11 warga SAD beberapa waktu lalu bukan karena kelaparan. Kematian itu karena penyakit demam campak dan perubahan cuaca.

“Kami sebagai kepala-kepala suku membantah kalau kematian warga kami (SAD) disebabkan kelaparan,” ujar Jelitai kepada wartawan di Jambi, Jumat, 20 Maret 2015.

“Beberapa tumenggung sudah saya tanya langsung, dijawab mereka bahwa kematian karena kelaparan itu tidak ada,” Jelitai menambahkan.

Mena, Tumenggung di wilayah Kejasung Kecil di kawasan TNBD, juga membantah kematian akibat kelaparan. Ia menyebutkan, ada balita yang umurnya kurang dari satu tahun meninggal bukan karena kelaparan, namun karena sakit demam dan campak.

Seorang warga SAD lain, Metak, menyebutkan ada warganya bernama Ngelisau (55 tahun) yang tinggal di wilayah Kejasung Besar juga meninggal bukan karena kelaparan, melainkan keteguran.

"Ngelisau habis berburu di malam hari langsung tidur. Karena hasil buruannya dikasihkan ke istrinya dan tidak mau memasaknya. Setelah siang, Ngelisau tidak bangun-bangun dan ternyata meninggal,” katanya.

“Di badan Ngelisau juga ada bekas seperti dipukuli. Kalau menurut adat kami, itu karena melewati batas yang dilarang (keteguran),” tambahnya. (one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]