Kisah Makam Penyebar Islam, Tetap Kering Diterjang Tsunami

Makam Sultan Malikussaleh di Aceh
Sumber :
  • visitaceh.com
VIVA.co.id - Desa Beuringen, Kecamatan Samudera Aceh Utara tidak begitu sepi. Rombongan dari Malaysia meninggalkan desa itu. Mereka bersahaja berziarah ke Makam Sultan Malikussaleh, raja Kerajaan Samudera Pasai.

Saban hari tamu dari berbagai negara dan provinsi mengunjungi makam Kerajaan Pasai itu. Biasanya para tamu yang berziarah menyempatkan diri salat dan berdoa di samping makam raja yang menyebarkan Islam pertama di Nusantara dan sebagian Asia Tenggara itu.

"Hampir setiap hari ada tamu, barusan ada tamu dari Malaysia, mereka sengaja berziarah ke sini," kata Muhammad Yakop (65) penjaga makam.

Hari-hari besar Islam makam Sultan Malikussaleh tidak pernah sepi, warga lebih memilih berziarah dan berlibur ke makam Sultan Malikussaleh. "Biasanya kalau hari besar Islam, sangat ramai orang yang berkunjung ke sini," katanya.

Tidak ada yang istimewa di Makam Sang Raja Sultan Malikussaleh itu, tak tampak sisa-sisa bangunan fisik kerajayaan yang sudah sangat terkenal di mata dunia internasional dan kebanggaan masyarakat Aceh itu.

Dalam area seluas 1 hektare lebih itu hanya ada kompleks makam yang berukuran 12 x 10 meter persegi. Tak ada gapura dan bangunan megah bekas istana kerajaan. Pemerintah sedang membangun mesium dan monumen setinggi 50 meter di seputaran makam tersebut.

Tsunami Desember 2004 lalu, makam Sultan Malikussaleh itu selamat dari gelombang dahsyat. Area makam ini kata Muhammad Yakop tidak tersentuh air sedikit pun.

Setelah peristiwa itu, Makam yang terletak sekitar 20 Kilometer arah Timur Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh mulai ramai dikunjungi. Tamu dari berbagai macan negara berkunjung ke makam ini. "Setiap bulan pasti ada tamu dari Malaysia dan Belanda mengunjungi ke makam ini," ujar Muhammad Yakop.

Zulfadli (32), warga Beureunun, baru saja sampai di Makam Malikussaleh bersama sejumlah temanya, mereka sengaja menyempatkan waktu berziarah ke Makam Malikussaleh. Mereka ingin menghabiskan waktu di Makam Sang Raja with.

"Kami membaca sejarah dari buku, kami ingin berziarah ke makam ini bersama kawan-kawan," ujar Zulfadli.

Laporan Zulkarnaini Muchtar

![vivamore=" Baca Juga :"]

[/vivamore]