Ahmad Dhani Juga Ditawari Cawagub DKI
Minggu, 8 Maret 2015 - 13:25 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Musisi Ahmad Dhani Prasetyo mengaku ditawari menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Dia belum memutuskan menerima atau menolak lamaran itu karena hajatan lima tahunan itu masih lama.
Tawaran Partai Gerindra kepadanya untuk menjadi calon wali kota Surabaya dalam Pilkada 2015 itu juga belum dijawab. Soalnya dia harus mendapatkan izin dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum organisasi Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj.
Dhani menolak menyebutkan identitas orang yang menawarinya untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. "Ada, deh. Dia Wali Kota di Jawa Timur. Dari (kader/politikus) PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)," ujarnya kepada VIVA.co.id pada Sabtu malam, 7 Maret 2015.
Musisi utama pada kelompok musik Dewa 19 itu mengaku tak sedikit pun berambisi menjadi kepala daerah. Kalau ada pihak atau partai yang sungguh-sungguh mendorongnya untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta atau pun calon wali kota Surabaya, Dhani akan mempertimbangkannya. Tetapi sejauh ini tawaran Partai Gerindra Surabaya maupun orang yang disembunyikan identitasnya itu belum serius.
Dhani sebelumnya menegaskan bahwa dia tak mungkin menerima tawaran untuk menjadi calon wali kota Surabaya tanpa izin atau restu Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, dan Said Aqil Siroj. Ketiga orang itu berkaitan dengan keputusan pribadinya.
Dia mengaku telah dihubungi Partai Gerindra Kota Surabaya tentang tawaran pencalonan itu. Tapi sejauh ini Prabowo sebagai pemimpin tertinggi Partai Gerindra belum pernah menanyai kesediaannya.
Kalau pun Prabowo telah memintanya langsung, Dhani mengatakan wajib mendapatkan restu Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Sebab publik selama ini mengenalnya sebagai simpatisan PKB, yang turut pula menjadi juru kampanye untuk PKB dalam Pemilu Legislatif tahun 2014.
"Enggak enak juga kalau Cak Imin atau PKB punya calon lain. Kalau Cak Imin punya calon lain, saya enggak nyalon (tidak mencalonkan diri). Mendingan saya tetap begini aja jadi musisi," kata Dhani.
Restu dari Said Aqil Siroj sebagai ketua umum organisasi NU, kata Dhani, pun amat penting. Sebab dia kini masih menjadi pengurus di Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi), organisasi di bawah naungan NU.
“Ini keputusan pribadi. Tapi saya harus menghormati hirarki (organisasi),” katanya.
Partai Gerindra Kota Surabaya mengumumkan nama Ahmad Dhani Prasetyo masuk dalam seleksi calon wali kota Surabaya dari partai itu. Seleksi itu masih tahap awal dan belum diputuskan secara resmi tetapi nama Dhani menjadi kandidat kuat sementara ini.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra Kota Surabaya, BF Sutadi, penjaringan calon wali kota itu merupakan awal penjajakan figur pemimpin yang diinginkan masyarakat Surabaya. "Ahmad Dhani masuk dalam daftar figur yang diajukan masyarakat Surabaya," ujarnya dihubungi VIVA.co.id pada Jumat, 6 Maret 2015.
Sutadi menilai Dhani adalah musisi cerdas yang juga sudah pernah menjadi tokoh perubahan. Misalnya, pernah diulas majalah Time sebagai tokoh muda di bidang seni dan perubahan sosial.
"Dhani termasuk musisi cerdas. Dia tidak diragukan untuk di pemerintahan. Dia juga kritis pada perubahan sosial. Dhani juga dekat dengan Ketua Umum kami Prabowo Subianto," kata Sutadi.
Baca Juga :
Tawaran Partai Gerindra kepadanya untuk menjadi calon wali kota Surabaya dalam Pilkada 2015 itu juga belum dijawab. Soalnya dia harus mendapatkan izin dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum organisasi Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj.
Dhani menolak menyebutkan identitas orang yang menawarinya untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. "Ada, deh. Dia Wali Kota di Jawa Timur. Dari (kader/politikus) PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)," ujarnya kepada VIVA.co.id pada Sabtu malam, 7 Maret 2015.
Musisi utama pada kelompok musik Dewa 19 itu mengaku tak sedikit pun berambisi menjadi kepala daerah. Kalau ada pihak atau partai yang sungguh-sungguh mendorongnya untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta atau pun calon wali kota Surabaya, Dhani akan mempertimbangkannya. Tetapi sejauh ini tawaran Partai Gerindra Surabaya maupun orang yang disembunyikan identitasnya itu belum serius.
Dhani sebelumnya menegaskan bahwa dia tak mungkin menerima tawaran untuk menjadi calon wali kota Surabaya tanpa izin atau restu Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, dan Said Aqil Siroj. Ketiga orang itu berkaitan dengan keputusan pribadinya.
Dia mengaku telah dihubungi Partai Gerindra Kota Surabaya tentang tawaran pencalonan itu. Tapi sejauh ini Prabowo sebagai pemimpin tertinggi Partai Gerindra belum pernah menanyai kesediaannya.
Kalau pun Prabowo telah memintanya langsung, Dhani mengatakan wajib mendapatkan restu Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Sebab publik selama ini mengenalnya sebagai simpatisan PKB, yang turut pula menjadi juru kampanye untuk PKB dalam Pemilu Legislatif tahun 2014.
"Enggak enak juga kalau Cak Imin atau PKB punya calon lain. Kalau Cak Imin punya calon lain, saya enggak nyalon (tidak mencalonkan diri). Mendingan saya tetap begini aja jadi musisi," kata Dhani.
Restu dari Said Aqil Siroj sebagai ketua umum organisasi NU, kata Dhani, pun amat penting. Sebab dia kini masih menjadi pengurus di Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi), organisasi di bawah naungan NU.
“Ini keputusan pribadi. Tapi saya harus menghormati hirarki (organisasi),” katanya.
Partai Gerindra Kota Surabaya mengumumkan nama Ahmad Dhani Prasetyo masuk dalam seleksi calon wali kota Surabaya dari partai itu. Seleksi itu masih tahap awal dan belum diputuskan secara resmi tetapi nama Dhani menjadi kandidat kuat sementara ini.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra Kota Surabaya, BF Sutadi, penjaringan calon wali kota itu merupakan awal penjajakan figur pemimpin yang diinginkan masyarakat Surabaya. "Ahmad Dhani masuk dalam daftar figur yang diajukan masyarakat Surabaya," ujarnya dihubungi VIVA.co.id pada Jumat, 6 Maret 2015.
Sutadi menilai Dhani adalah musisi cerdas yang juga sudah pernah menjadi tokoh perubahan. Misalnya, pernah diulas majalah Time sebagai tokoh muda di bidang seni dan perubahan sosial.
"Dhani termasuk musisi cerdas. Dia tidak diragukan untuk di pemerintahan. Dia juga kritis pada perubahan sosial. Dhani juga dekat dengan Ketua Umum kami Prabowo Subianto," kata Sutadi.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]