Pesona Bukit Jamur, Seperti Wisata Sahara el-Beyda di Mesir

Wisata bukit jamur
Sumber :
  • ANTV/Mohamad Zaini
VIVA.co.id -
Bukit jamur. Ya, nama ini merujuk pada sebuah bukit kapur bekas tambang galian C seluas 60 hektar di Desa Kaliwot, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.


Galian tambang kapur yang sudah lama ditinggal pemiliknya dan mengalami erupsi di bagian bawah yang rapuh pada batu-batu tersebut, kemudian membentuk secara alami hingga mirip jamur raksasa.


Proses pembentukannya biasa disebut eolian, yakni angin bergerak membawa material pasir berukuran sangat kecil secara terus menerus dalam waktu lama.


Menurut masyarakat sekitar, bukit kapur tersebut dieksploitasi sekitar tahun 1990-an dan dikenal dengan nama bukit Kaliwot.


Ada sekitar 40 lebih batu jamur di lokasi seluas hampir 1 hektare dengan ketinggian bervariasi. Bahkan, salah satu batu jamur memiliki puncak tertinggi mencapai 7 meter.

 

Sensasi yang diberikan bukit ini sangatlah berbeda dibanding lokasi wisata lainnya. Selain dapat melihat uniknya bebatuan berbentuk jamur, pengunjung juga akan merasa seolah-olah berada di negeri antah berantah, karena ukuran mereka yang kecil dan berada di antara jamur-jamur raksasa.

 

Dengan bentuk batu yang unik, bukit jamur ini menjadi tempat menarik untuk masyarakat sekitar.


Bahkan, bukit jamur ini telah menyita perhatian masyarakat luar kota Gresik dengan banyaknya kunjungan demi menikmati pesona dan keindahan bukit jamur.


Bebatuan yang terkikis oleh angin dan air hujan ini menjadi tempat yang cocok untuk berselfie-ria. Selain karena bentuknya yang unik, juga tergolong langka.


Konon, batu serupa juga terdapat di Mesir bernama objek wisata Sahara el-Beyda, padang pasir putih dekat oasis terkecil di Farfara Mesir. Atau bahkan juga mirip Brown Canyon yang ada di Semarang

 

Jika dikelola dengan baik, objek bukit jamur bukan tak mungkin akan jadi objek wisata yang digemari masyarakat dan lebih terkenal dibanding lokasi wisata lainnya.

“Perlu adanya fasilitas semisal tempat bermain anak-anak serta tempat penjualan makanan di sekitar lokasi”, ujar Anis Fatmawati, salah seorang pengunjung asal Surabaya.

Menurut Anis, jika lokasi ini tidak dikembangkan dengan baik, maka popularitasnya akan pudar secara perlahan-lahan.

“Perlu langkah terobosan dari Pemda setempat untuk mengangkatnya menjadi salah satu tujuan wisata nasional”, tambah Anis.

 

Dari ketinggian bukit, kita juga bisa menikmati pemandangan luas alam sekitar yang masih asri dan sejuk.


Karena itu, bagi fotografer maniak, tempat ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi.

 

Untuk mencapai bukit jamur tersebut, ditempuh melalui Jalan Raya Deandles Pantura Gresik berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota Gresik. Dari pertigaan Kecamatan Bungah, sekitar 100 meter ke arah barat langsung belok kiri mengikuti jalan tambang kapur. Sayang, jalannya masih becek, terutama habis turun hujan.


Karena sesekali masih ada kegiatan penambangan, jalan masuk menuju bukit jamur hanya dibuka pada hari Minggu saja dengan tiket parkir Rp3 ribu. (
Laporan: Mohamad Zaini
)


Baca juga: