Menkes Tanggapi Petaka Obat Bius Kalbe Farma
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Terkait meninggalnya dua pasien di RS Siloam Karawaci, Tangerang setelah mendapat injeksi Buvanest Spinal, obat bius Kalbe Farma, Menteri Kesehatan Nila Faried Moeloek turut prihatin. Pihak kementerian kesehatan juga didorong untuk bekerja lebih cepat dan tepat terhadap hasil investigasi dari kasus tersebut.
“Saya turut prihatin dengan pasien yang mengalami injeksi obat Buvanest Spinal dan meninggal dunia. Korban yang meninggal karena ada kesalahan obat bius,” ujar Menkes Nila kepada rekan media di Gedung Adyatma, Kementerian Kesehatan RI, kawasan Jakarta Selatan, Rabu 18 Februari 2015.
Buvanest Spinal merupakan injeksi anestesi yang mengandung Bupivacaine 5 mg/Ml. Obat itu biasanya digunakan untuk operasi caesar saat melahirkan. Ada indikasi bahwa Buvanest yang disuntikkan berisi obat lain yakni Asam Tranexamat, yang merupakan obat untuk mengatasi perdarahan.
Adapun, setelah kasus petaka anastesi mencuat, Kalbe Farma menarik seluruh produk Buvanest Spinal. Pihak BPOM juga menghentikan dan mencabut izin produksi dan distribusi Buvanest Spinal.
“Kalbe melakukan penarikan obat secara mandiri,” kata Kepala BPOM, Dr.Ir. Roy Alexander Sparingga,M.App,Sc, ditemui di kesempatan yang sama.
Baca juga: