BMKG: Waspada Curah Hujan Tinggi di Bukit Barisan

Ibu Kota Kalimantan Utara Lumpuh akibat Banjir
Sumber :
  • Muhammad Tahir/Bulungan
VIVA.co.id
- Badan Meteorolagi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang mengimbau warga yang bermukim di Sumatera Selatan bagian selatan atau di sekitar pegunungan Bukit Barisan mewaspadai curah hujan tinggi.


BMKG mengingatkan bahwa kini ada aliran masa udara dingin dari Tiongkok ke arah perairan China selatan. Selain itu ada tekanan rendah di utara Australia. Terjadi penumpukan awan di sisi selatan khatulistiwa yang mengakibatkan potensi hujan tinggi di wilayah barat Sumatera Selatan.


Menurut Kepala Seksi Informasi dan Observasi BMKG Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Agus Santosa, sejak 1 Februari 2015, curah hujan masih dalam kategori sedang, yakni 50-100 milimeter per hari. Namun di beberapa daerah ada yang curah hujannya di atas normal 50-100 milimeter per hari, seperti di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Empat Lawang.


BMK juga memprakirakan bahwa curah hujan itu akan mencapai puncaknya hingga Maret 2015. Karena itu, masyarakat diminta waspada terhadap segala kemungkinan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan kini dalam status siaga bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. BPBD berfokus di daerah Kabupaten Musi Rawas karena empat kecamatan di kabupaten itu sudah kebanjiran.
 
Empat kecamatan adalah Muara Kelingi, Bulang Tengah Suku, BTS Ulu, Muara Lakitan, dan Tiang Pumpung Kepungut. Empat kecamatan itu terendam air akibat meluapnya empat sungai yang mengalir di daerah tersebut, seperti Sungai Musi, Sungai Kelingi, Sungai Beliti dan Sungai Lakitan.

 

BPBD Sumatera Selatan mencatat lebih 1.000 rumah penduduk di empat kecamatan itu kebanjiran dengan ketinggian air rata-rata 30 centimeter hingga 50 centimeter. Banjir juga sudah menganggu aktivitas warga karena jalan antarkecamatan juga ikut terendam. Tapi warga masih bertahan di rumah, yang sebagian besar adalah rumah panggung.

 

BPBD sudah membuat posko daerah yang terdampak banjir itu. BPBD Kabupaten Musi Rawas juga membangun posko pengungsian di bangunan pasar di kawasan itu. Namun posko belum digunakan warga karena mereka masih bertahan di rumah masing-masing. (ren)


Purwantoro/Palembang


Baca berita lain: