Lima Siswa Semarang Sabet Tiga Emas Lomba Sains di Korea
Selasa, 20 Januari 2015 - 14:47 WIB
Sumber :
- Dwi Royanto/Semarang
VIVA.co.id - Lima siswa berprestasi asal Semarang, Jawa Tengah, berhasil merebut tiga medali emas dalam ajang lomba sains tingkat internasional di Changwon City, Korea Selatan, pada 11-18 Januari 2015.
Mereka mampu bersaing dengan sejumlah peserta dari negara lain sebagai kontingen The 6th ASEAN+3 Teacher Work Shop and Student Science Camp dalam lingkup negara Asia Pasifik.
Kompetisi beregu yang diadakan di akhir kegiatan Student Science Camp ini, tim Jawa Tengah berhasil memperoleh hasil membanggakan, yakni tiga medali emas, satu medali perak, satu medali perunggu, serta penghargaan untuk The Best Student yang memperoleh Da Vinci Science Medal dalam ajang bergengsi itu.
Kelima pelajar itu, antara lain, Bthari Parahita Putri Firmandjaja asal SMPN 5 Semarang (medali emas), Muhammad Zinedine Alam Ganjar asal SMPN 2 Semarang (medali emas) dan Radya Wafi Adyatma asal SMPN 2 Semarang (medali emas), Putra Dluha Rochmatullah asal SMPN 2 Semarang (medali perunggu) dan Yuniarhiza Srikandi Fiandini asal SMPN 2 Semarang (medali perunggu).
Satu siswa yang memperoleh penghargaan Da Vinci Science Medal adalah Radya Wafi Adyatma, siswa SMP 2 Semarang. Putra berbakat terbaik ini memperoleh beasiswa penuh universitas di seluruh negara ASEAN+3 yang disponsori lembaga ASEAN+3 Centre for The Gifted in Science (ACGS).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menerima kedatangan lima kontingen itu mengaku bangga. Menurutnya, sudah merupakan tradisi kelima kalinya Jateng mengikuti ajang sains itu.
"Ke depan kita akan carikan kompetisi yang bisa mendorong prestasinya karena mereka adalah benih-benih yang memiliki pengetahuan luar biasa dan cepat menggali konsep-konsep sains, " ujarnya di Gedung Gubernuran, Semarang, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut Gubernur, dalam ajang beregu itu, mereka telah paham betul metedologi yang dipakai dan digunakan untuk menghasilkan proyek sains sesuai tema yang ditentukan.
Pada kegiatan Student Science Camp, para murid berbakat itu dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kerja yang beranggotakan murid dari berbagai negara. Masing-masing kelompok kerja merangkum seluruh pengetahuan yang didapat dari kegiatan science camp serta memberikan presentasi akhir mengenai inovasi dan ide-ide baru mereka mengenai konsep The Green, Smart Home.
Pada event internasional itu, seluruh interaksi para siswa dan presentasi akhir yang dikompetisikan menggunakan bahasa Inggris.
Baca berita lain:
Baca Juga :
Mereka mampu bersaing dengan sejumlah peserta dari negara lain sebagai kontingen The 6th ASEAN+3 Teacher Work Shop and Student Science Camp dalam lingkup negara Asia Pasifik.
Kompetisi beregu yang diadakan di akhir kegiatan Student Science Camp ini, tim Jawa Tengah berhasil memperoleh hasil membanggakan, yakni tiga medali emas, satu medali perak, satu medali perunggu, serta penghargaan untuk The Best Student yang memperoleh Da Vinci Science Medal dalam ajang bergengsi itu.
Kelima pelajar itu, antara lain, Bthari Parahita Putri Firmandjaja asal SMPN 5 Semarang (medali emas), Muhammad Zinedine Alam Ganjar asal SMPN 2 Semarang (medali emas) dan Radya Wafi Adyatma asal SMPN 2 Semarang (medali emas), Putra Dluha Rochmatullah asal SMPN 2 Semarang (medali perunggu) dan Yuniarhiza Srikandi Fiandini asal SMPN 2 Semarang (medali perunggu).
Satu siswa yang memperoleh penghargaan Da Vinci Science Medal adalah Radya Wafi Adyatma, siswa SMP 2 Semarang. Putra berbakat terbaik ini memperoleh beasiswa penuh universitas di seluruh negara ASEAN+3 yang disponsori lembaga ASEAN+3 Centre for The Gifted in Science (ACGS).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menerima kedatangan lima kontingen itu mengaku bangga. Menurutnya, sudah merupakan tradisi kelima kalinya Jateng mengikuti ajang sains itu.
"Ke depan kita akan carikan kompetisi yang bisa mendorong prestasinya karena mereka adalah benih-benih yang memiliki pengetahuan luar biasa dan cepat menggali konsep-konsep sains, " ujarnya di Gedung Gubernuran, Semarang, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut Gubernur, dalam ajang beregu itu, mereka telah paham betul metedologi yang dipakai dan digunakan untuk menghasilkan proyek sains sesuai tema yang ditentukan.
Pada kegiatan Student Science Camp, para murid berbakat itu dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kerja yang beranggotakan murid dari berbagai negara. Masing-masing kelompok kerja merangkum seluruh pengetahuan yang didapat dari kegiatan science camp serta memberikan presentasi akhir mengenai inovasi dan ide-ide baru mereka mengenai konsep The Green, Smart Home.
Pada event internasional itu, seluruh interaksi para siswa dan presentasi akhir yang dikompetisikan menggunakan bahasa Inggris.
Baca berita lain: