Diduga Konsumsi Narkoba, Izin Pilot AirAsia Ini Akan Dicabut

AirAsia
Sumber :
  • Airbus

VIVAnews - Petugas Kementerian Perhubungan telah mengamankan seorang pilot AirAsia berinisial FI. Sebab, ada indikasi dia mengonsumsi narkoba.

Kementerian Perhubungan pun menyampaikan, tak segan memberikan sanksi yang tegas kepada FI, kalau terbukti mengonsumsi narkoba. Sanksinya, izin terbangnya sebagai pilot akan dicabut.

"License-nya akan dicabut," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M. Djuraid, ketika dihubungi VIVAnews pada Kamis 1 Januari 2015.

Hadi mengatakan mereka akan melihat maskapai yang bersangkutan, dalam hal ini adalah AirAsia. Mereka akan melihat kontrol AirAsia terhadap pilot-pilotnya.

"Maskapai akan dilihat derajat kesalahannya. Apakah maskapai itu memeriksa pilot-pilotnya," tuturnya.

Seperti yang diketahui, seorang pilot AirAsia berinisial FI diamankan petugas Kementerian Perhubungan di Bandara Internasional Ngurah Rai. Ini, karena ada temuan yang menduga orang yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba.

Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M. Djuraid menjelakan bahwa seorang Pilot Indonesia Air Asia berinisial FI dengan momor penerbangan QZ7510 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, diduga positif mengkonsumsi narkoba.

Kementerian Perhubungan memastikan jenis narkobanya adalah morfin.

Temuan tersebut diperoleh setelah pemeriksaan urine yang dilakukan tim Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan di Bandara Ngurah Rai pagi tadi, Kamis 1 Januari 2015.

Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah yang bersangkutan mendarat Pukul 08.50 WIT. Semula pilot tersebut akan kembali terbang ke Jakarta pada pukul 09.20 dengan penerbangan  QZ7511.

"Kami melakukan random check di Bandara Ngurah rai untuk memastikan semua pilot dalam posisi sehat dan tidak berada di bawah pengaruh minuman keras dan obat-obatan. Kami memeriksa pilot dan dari hasil tesnya, diperoleh data bahwa pilot diduga positif morfin," tambah Hadi.

Baca juga:

(asp)