Sebelum Dimutilasi, Sri Dikabarkan Cekcok dengan Mantan Pacar
Kamis, 11 Desember 2014 - 16:51 WIB
Sumber :
- iStock
VIVAnews - Sri Panuti (43), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Batang, Jawa Tengah, terduga korban mutilasi di Malaysia dikabarkan sempat terlibat cekcok dengan mantan pacarnya, sebelum akhirnya meninggal.
Baca Juga :
Hal itu diketahui setelah pihak keluarga mendapatkan pesan misterius dari teman dekat korban bernama Hendra.
"Kata Hendra, Sri Panuti sebelumnya sempat bertengkar dengan mantan pacarnya bernama Jhon, sebelum akhirnya meninggal," terang Siswanto (43), adik ipar korban Sri Panuti saat dikonfirmasi VIVAnews di Semarang, Kamis 11 Desember 2014.
Pesan tersebut, lanjut Siswanto, dikirimkan pada hari Senin 8 Desember lalu kepada anak kandung korban, Sigit Adi Prayogo (23). Dalam pesan tersebut, Hendra menyebut Sri Panuti diduga dibunuh kemudian dimutilasi mantan pacarnya, lalu dibuang di perkebunan kelapa sawit.
"Hendra juga menceritakan bahwa Sri sempat mendapatkan perlakuan kasar dari mantan pacarnya bernama Jhon," imbuhnya.
Masih menurut Hendra, kata Siswanto, Sri Panuti sebelumnya mengalami kesulitan keuangan, sehingga bermaksud meminjam uang kepada Hendra. Karena Hendra tidak ada uang lalu ibu dua anak itu akhirnya meminjam kepada Jhon, mantan pacarnya.
"Katanya saat itu tanpa alasan yang jelas, Sri justru dipukul di tengah jalan," terangnya.
Namun, usai mengirim kabar kabar itu, nomor Hendra tidak bisa dihubungi oleh pihak keluarga Sri Panuti di Batang. Kemudian tersiar kabar ada penemuan mayat mutilasi terbungkus karung di perkebunan kelapa sawit itu, di Ipoh, Perak, Malaysia.
"Sejak saat itu, saya telepon lagi nggak bisa. Karena saya ingin memastikan kebenarannya. Saya ingin minta foto tapi nomornya sudah nggak aktif," ucap dia.
Siswanto pun menduga, jika memang benar korban mutilasi adalah Sri Panuti, maka dua orang yang berhubungan dengan kematian ibu empat anak itu adalah Jhon dan Hendra yang telah dikenal korban selama dua tahun.
"Dulu Sri pernah curhat dengan anaknya, terkait hubungan cintanya. Pilih mana antara Hendra dan Jhon, gitu," tutur dia.
Ditambahkan Siswanto, Sri Panuti telah menjadi TKI di Malaysia sejak 1998 lalu. Sehari-harinya ia memasak untuk buruh di perkebunan kelapa sawit. Kepergiannya ke negeri Jiran karena untuk menafkahi empat orang anaknya. Suaminya meninggal karena sakit sejak 1998 silam.
Keempat anak yang kini ditinggalkan adalah Sigit Adi Prayogo (23), Aris (21) yang sudah lulus SMA, Elis Safitri (17) masih duduk di kelas 2 SMA, dan Anggik (15) kelas 3 SMP.
"Dia terakhir pulang ke rumah saat Idul Fitri pada 2014 lalu. Kemudian kembali ke Malaysia pada Idul Adha tanggal 5 Oktober 2014. Dan tiba-tiba ada kabar begini," ucap Siswanto lirih. (ren)