Dua Akses Jalan di Garut Terputus akibat Longsor
Minggu, 30 November 2014 - 14:27 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVAnews
- Dua akses jalan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terputus akibat tertimbun longsor. Dua jalan itu adalah jalur utama menuju Garut selatan melalui Pameungpeuk di Kecamatan Cihurip dan jalur Garut menuju Bungbulang.
Ada satu titik longsor di Garut selatan melalui Pameungpeuk, yakni di kampung Gunung Gelap (Desa Mekarwangi). Sedangkan di jalur Garut menuju Bungbulang, ada empat titik longsor, yakni di kampung Curug Ceret (Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang), kampung Gunung Wayang (Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng), dan dua titik dan Kampung Arinem, (Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dikdik Hendrajaya, mengatakan bahwa petugas terus mengevakuasi membersihkan material longsor di titik-titik longsor itu.
"Jalur Bungbulang dari arah Garut atau sebaliknya memang terputus total. Evakuasi harus menggunakan alat berat mengingat panjang jalan yang tertimpa longsor tebing cukup panjang dan tinggi material longsor cukup tinggi," ujarnya kepada
VIVAnews,
Minggu, 30 Nopember 2014.
Evakuasi jalur Garut-Bungbulang, kata Dikdik, tidak bisa dilakukan secara manual. Soalnya, selain longsoran material tanah, juga banyak pohon yang ikut tergerus terbawa longsor. "Ini cukup sulit, sehingga kami masih berupaya meminta bantuan provinsi Jawa Barat untuk mengirimkan alat berat."
BPBD masih menghimpun data apakah longsor menimbulkan korban rumah atau jiwa. Namun sejauh ini BPBD belum menerima laporan ada korban.
Bupati terjebak
Rombongan Bupati Garut yang hendak menghadiri acara sempat terjebak. Longsor menimbun jalan di tiga titik berbeda, seperti di lokasi Gunung Gelap, material tanah menutup jalan setinggi dua meter dan panjang 20 meter. Warga harus berjalan menuju seberang untuk bisa melanjutkan perjalanan.
Alat berat yang didatangkan BPBD tak mampu mengevakuasi reruntuhan material tanah karena longsor cukup panjang dan tinggi. Menurut aparat setempat, alat berat yang telah berupaya menyingkirkan tanah malah rusak karena evakuasi reruntuhan tanah sangat banyak.
Baca Juga :