Waduk Jatigede Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan
Senin, 24 November 2014 - 10:16 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVAnews - Pemerintah menargetkan waduk Jatigede di Jawa Barat beroperasi tahun depan. Waduk terbesar kedua di Indonesia itu, akan mengairi 90 ribu hektare sawah.
"Diharapkan tahun depan atau paling lambat barangkali musim tanam akhir tahun 2015 itu air waduk Jatigede sudah bisa dipakai untuk irigasi yang menurut hitung-ihtungan akan mengairi sampai 90 ribu hektare sawah," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Negara, Jakarta, Senin, 24 November 2014.
Menurut Sofyan, untuk merealisasikan perbaikan waduk Jatigede itu, perlu dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar pembayaran kepada masyarakat yang harus direlokasi.
"Kemarin sudah diselesaikan mudah-mudahan Perpres itu bisa ke luar minggu depan ini," kata Sofyan.
Dengan dikeluarkannya Perpres itu, kata Sofyan, maka pemerintah bisa langsung memberikan kompensasi kepada masyarakat agar mau pindah. Waduk Jatigede berkapasitas 1 miliar meter kubik per detik. Untuk membangun waduk itu, pemerintah harus merelokasi sekitar 11 ribu kepala keluarga dan menebang sekitar 800 ribu pohon.
Baca Juga :
"Diharapkan tahun depan atau paling lambat barangkali musim tanam akhir tahun 2015 itu air waduk Jatigede sudah bisa dipakai untuk irigasi yang menurut hitung-ihtungan akan mengairi sampai 90 ribu hektare sawah," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Negara, Jakarta, Senin, 24 November 2014.
Menurut Sofyan, untuk merealisasikan perbaikan waduk Jatigede itu, perlu dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar pembayaran kepada masyarakat yang harus direlokasi.
"Kemarin sudah diselesaikan mudah-mudahan Perpres itu bisa ke luar minggu depan ini," kata Sofyan.
Dengan dikeluarkannya Perpres itu, kata Sofyan, maka pemerintah bisa langsung memberikan kompensasi kepada masyarakat agar mau pindah. Waduk Jatigede berkapasitas 1 miliar meter kubik per detik. Untuk membangun waduk itu, pemerintah harus merelokasi sekitar 11 ribu kepala keluarga dan menebang sekitar 800 ribu pohon.