Atap Bangunan Situs Majapahit Ambruk Kena Puting Beliung

Aksi Save Trowulan
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews
- Atap bangunan pelindung situs perumahan kerajaan Majapahit ambruk dihempas puting beliung atau udara yang bergerak dengan cepat dan bertekanan tinggi, kemarin. Atap yang terbuat dari bahan membran itu robek, besi pengaitnya putus.


Beruntung atap bangunan tenda pelindung situs permukiman bangsawan Majapahit ini tak ambruk ke bawah tapi ke samping bangunan tenda. Reruntuhan atap tak merusak situs peninggalan Majapahit yang baru ditemukan pada tahun 2009.


Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto, Edhi Widodo, memastikan bahwa atap bangunan yang baru dibangun dua tahun lalu itu rusak akibat terjangan puting beliung, bukan karena kondisi bangunan yang buruk. Sebab, dari empat bangunan, hanya satu yang rusak.


BPCB menutup sementara situs itu dengan terpal agar tidak rusak bila hujan lagi. Otoritas segera memperbaiki atap bangunan itu.


Rumah kuno itu adalah hasil rekonstruksi dari rumah masa Kerajaan Majapahit. Kini menjadi koleksi di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Koleksi itu ditempatkan pada bagian belakang museum bersama koleksi lainnya berupa arca, prasasti, relief, batu angka tahun, dan lain-lain.


Bangunan rumah berdenah segi empat dengan ukuran panjang 5,2 meter dan lebar 2,15 meter. Di bagian samping rumah juga tampak gentong yang terbuat dari tanah liat dan tungku kecil untuk dapur.


Rumah itu memberikan gambaran tentang hunian yang ada di masa Majapahit. Proses rekonstruksi didasarkan pada temuan sisa-sisa fondasi situs pemukiman di sebelah selatan Museum Majapahit.

Dari rekonstruksi itu, para ahli memperkirakan bahwa rumah Majapahit masa lampau didirikan tidak satu padu, melainkan terpisah berdasarkan fungsinya.


Handi Firmansyah/Mojokerto