Mbah Kiai di Balik Penciptaan Bambu Runcing

Bamu runcing
Sumber :
  • istock

VIVAlife - Bangsa Indonesia mengenal bambu runcing sebagai simbol sejarah, senjata perjuangan meraih kemerdekaan. Namun siapa sangka, tokoh pelopor bambu runcing sendiri ternyata hingga kini belum mendapat gelar kepahlawanan.
 
Adalah Subkhi, tokoh kelahiran Kauman Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, pada 1885. Pria yang akrab dipanggil "Mbah Kiai" itu, di masa revolusi kemerdekaan, dijuluki Kyai Bambu Runcing oleh para tokoh yang berjuang. Sebab, beliau orang yang menciptakan bambu runcing, menyepuh, lalu memberi doa ke senjata tersebut.
 
Hal itu dibenarkan peneliti sejarah dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, H Anasom, saat diwawancara, Senin 10 November 2014. Selama beberapa tahun, dia telah meneliti sejarah bambu runcing yang merupakan simbol kemerdekaan bangsa. Hasil penelitian itu kemudian ia paparkan dalam Seminar Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, kepada Subkhi yang digelar di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung.
 
Subkhi, kata Anasom, adalah cucu KH Abdul Wahab, orang yang pernah menjadi pengikut Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Pada 1945-1948, pria ini aktif mendoakan ratusan ribu pejuang. Dia katakan, saat itu banyak kyai mengajarkan ilmu bela diri pada pejuang, serta mendoakan bambu runcing mereka, dan Subkhi adalah yang paling sepuh, sehingga menjadi semacam guru besar.

“Seluruh kyai di Nusantara saat itu berjuang melawan penjajah. Di Temanggung, Kiai Subkhi mendirikan Barisan Muslimin Temanggung dan beliau menjadi Rois Syuriyah NU Cabang Parakan. Saat itu, para kyai menyepuh, alias menyuwuk senjata bambu runcing yang dibawa anggota laskar dengan doa,” katanya.

Dan untuk alasan itu pula beberapa elemen masyarakat Temanggung, mengusulkan penganugerahan gelar pahlawan untuk Subkhi. (ita)