Lari Obor Estafet, Tradisi Semarang Rayakan HUT RI
Sabtu, 16 Agustus 2014 - 22:17 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVAnew s- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempunyai cara sendiri dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-69 tahun. Ia turut serta bersama warga melakukan tradisi lari obor estafet ke sejumlah titik di Kota Lumpia, Sabtu malam 16 Agustus 2014.
Baca Juga :
Ganjar yang mengenakan kaos warna merah, celana pendek putih serta sepatu warna merah terang, turut melepas puluhan atlet putra-putri pembawa obor kemerdekaan di Kelurahan Gajahmungkur, Semarang.
Didampingi istri dan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, ratusan warga juga antusias meramaikan tradisi dalam mengisi hari kemerdekaan tersebut.
Lari obor estafet merupakan tradisi tujuh belasan yang dilakukan warga Semarang, khususnya Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur sejak 32 tahun lalu. Peserta lari merupakan atlet terbaik yang merupakan warga di Kota Semarang.
Tepat pukul 21.00 WIB, Ganjar menyalakan melepas api obor kepada puluhan peserta lari. Adapun rutenya dimulai dari Tugu Soeharto Kelurahan Bendan dan berakhir di Kelurahan Papandayan, Semarang.
Ganjar menyampaikan, bahwa tradisi obos estafet yang dilombakan kepada putri-putri di Kota Lumpia merupakan tradisi unik dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-69 tahun.
"Saya sebagai pendatang baru di Kota Semarang dan Jawa Tengah turut bangga dan menyampaikan 'kulo nuwun' (salam) kepada masyarakat di Semarang, " terang dia.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berharap tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun itu akan terus dilakukan sebagai wujud pelestarian budaya bangsa.
Secara khusus, ia bersama Pemerintah Kota Semarang juga memberikan bonus khusus bagi para atlet yang berlomba membawa obor kemerdekaan malam itu.
"Maka selamat berjuang dan ingat terus perjuangan para pahlawan untuk menjadikan diri kita lebih baik, " beber Politisi PDI Perjuangan itu.
Ketua RT Gajahmungkur, Sunaryo mengatakan, tradisi obor estafet di wilayahnya sudah berjalan selama 32 tahun. Kegiatan itu berjalan setiap malam tanggal 17 Agustus.
"Obor adalah simbol semangat dan sebagai simbol kita mencontoh jasa para pahlawan, " ujar dia.