Polri Deteksi ISIS di Sejumlah Daerah Ini

Warga menunjukkan majalah ISIS yang beredar di Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang

VIVAnews – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyebarkan pengaruhnya di tanah air. Kepolisian Republik Indonesia pun mewaspadai hal itu dengan terus memantau perkembangan gerakan mereka.

“ISIS mulai melebarkan sayap di sejumlah daerah di Indonesia seperti Surabaya, Malang, dan Lombok,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, kepada VIVAnews, Selasa 5 Agustus 2014.

Kelompok Jamaah Asharut Tauhid (JAT) di Bekasi Selatan misalnya ikut menyerukan dukungan untuk ISIS pada hari Minggu kemarin, 3 Agustus. Ada sekitar 50 jamaah yang menyatakan dukungannya kepada ISIS yang saat ini menguasai berbagai kota di Irak dan Suriah.

“Mereka memberikan ikrar atau dukungan terhadap ISIS di Masjid Muhajirin Jalan Pulo Sirih Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.

Kelompok itu, ujar Rikwanto, juga mengkritik Amerika Serikat. “Mereka menentang kebijakan pasukan Amerika Serikat dan negara sekutunya yang dianggap merebut hak asasi manusia dan menindas atau menjajah negara-negara Islam di Timur Tengah,” kata dia.

Sementara itu, di media sosial tersebar pula foto baiat yang dilakukan para penghuni Lembaga Permasyarakatan Nusa Kambangan. (Baca: )

Presiden Susilo Bambang Yudoyono melarang keberadaan ISIS di Indonesia. Rapat Menkopolhukam dan jajaran kementerian terkait termasuk Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, menyimpulkan ISIS sebagai ideologi radikal yang bertentangan dengan Pancasila, UUD ‘45, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dakwah Islam adalah merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik, bukan dengan menebar ketakutan dan kekerasan.

“Kita harus mampu memperkuat diri sendiri guna menangkal anasir yang bisa mengusik keutuhan kita sebagai sesama umat beragama, berbangsa, dan bernegara,” ujar Lukman.

Baca juga: