Gajah Mati Diracun di Jambi
Kamis, 9 Januari 2014 - 10:22 WIB
Sumber :
- REUTERS/Junaidi Hanafiah
VIVAnews - Diduga akibat diracun, seekor gajah ditemukan mati di kawasan hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di wilayah Sumai Kabupaten Tebo, Jambi. Kematian gajah tersebut pertama kali diketahui oleh tim Wahana Lingkungan yang sedang melakukan penelitian di kawasan hutan tersebut, Rabu, 8 Januari 2013.
Guna mengetahui penyebab kematian hewan yang dilindungi tersebut, tim dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Dinas Kehutanan Jambi, melakukan kerjasama dengan polisi untuk melakukan penyelidikan. Identifikasi gajah sudah di lakukan di lokasi penemuan.
Dari penyelidikan awal, gajah berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan berusia lebih dari 5 tahun itu mati karena keracunan.
"Dugaan awal, pelaku adalah warga yang melakukan perambahan hutan di Bukit Tiga Puluh," kata Ikawan, petugas BKSDA Jambi, Kamis, 9 Januari 2013.
Setelah melakukan seluruh bukti-bukti, petugas akan mengembangkan penyidikan mendalam termasuk upaya penangkapan terhadap pelakunya.
"Termasuk juga upaya penangkapan terhadap para perambah hutan. Mereka diduga meracuni gajah karena mengganggu akitivitas perambahan," katanya lagi.
Laporan: Bayu Alfarizi - Kemas Samsuri/ tvOne Jambi
Baca Juga :
Guna mengetahui penyebab kematian hewan yang dilindungi tersebut, tim dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Dinas Kehutanan Jambi, melakukan kerjasama dengan polisi untuk melakukan penyelidikan. Identifikasi gajah sudah di lakukan di lokasi penemuan.
Dari penyelidikan awal, gajah berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan berusia lebih dari 5 tahun itu mati karena keracunan.
"Dugaan awal, pelaku adalah warga yang melakukan perambahan hutan di Bukit Tiga Puluh," kata Ikawan, petugas BKSDA Jambi, Kamis, 9 Januari 2013.
Setelah melakukan seluruh bukti-bukti, petugas akan mengembangkan penyidikan mendalam termasuk upaya penangkapan terhadap pelakunya.
"Termasuk juga upaya penangkapan terhadap para perambah hutan. Mereka diduga meracuni gajah karena mengganggu akitivitas perambahan," katanya lagi.
Laporan: Bayu Alfarizi - Kemas Samsuri/ tvOne Jambi