Tasripin Jadi Ikon Pesantren Gratis
Kamis, 25 April 2013 - 13:56 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kementerian Agama membuat pesantren untuk Tasripin, bocah 13 tahun yang menjadi buruh tani dan menanggung beban ketiga adiknya setelah ditinggal kedua orangtuanya. Hal itu diucapkan Menteri Agama Surya Dharma Ali saat bertemu dengan Tasripin di Kantor Kementrian Agama, Jakarta, Kamis 25 April 2013
Menurut Surya, nantinya itu akan menjadi pesantren gratis bagi seluruh warga Kampung Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
"Nanti akan dibebaskan dari semua pembiayaan. Oleh karena itu tadi mengusulkan supaya lembaga pendidikan yang akan dibangun ini menjadi lembaga pendidikan negeri," katanya.
Baca Juga :
Menurut Surya, nantinya itu akan menjadi pesantren gratis bagi seluruh warga Kampung Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
"Nanti akan dibebaskan dari semua pembiayaan. Oleh karena itu tadi mengusulkan supaya lembaga pendidikan yang akan dibangun ini menjadi lembaga pendidikan negeri," katanya.
Surya mengatakan, Kementerian Agama akan membangun 12 kelas untuk pesantren di kampung itu. Terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiayah, dan Aliyah. Untuk Ibtidaiyah enam lokal, Tsanawiyah tiga lokal, dan aliyah tiga lokal. Sedangkan tanah yang sudah tersedia 700 meter hasil swadaya masyarakat.
"Konsekuesi status negeri tanah 700 meter itu harus diserahkan ke pemerintah," ujarnya.
Surya menuturkan, untuk pembangunan pesantren di kampung itu semua biaya akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Nantinya biaya operasional pun ditanggung negara. Kata Surya, saat ini pembangunan sekolah itu masih dalam tahap kalkulasi atau hitung-hitungan
"Sementara ini ada LSM yang mengelola pendidikan di sana. Oleh karenanya proses pendidikan yang telah berjalan kami benahi," ujar Surya
Sementara itu, Ketua Umum LSM Paguyuban Lembaga Desa Hutan Jawa Tengah, sekaligus orang yang mendampingi Tasripin ke Jakarta, Muhammad Adib, menuturkan bahwa dalam pembangunan pesantren itu Tasripin dijadikan sebagai ikon bagi warga Kampung Sawah.
"Kami datang ke Pak Menteri karena ada ide membangun pesantren di kampung-kampung miskin sepanjang pinggiran hutan di Jawa Tengah," katanya.
"Saya ingin kegigihan perjuangan Tasripin itu menjadi inspirasi dan menjadi ikon bagi warga di sana." (eh)