Boediono: Insinyur Harus Berani Terjun ke Dunia Politik

Wakil Presiden Boediono
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews -- Wakil Presiden RI Boediono mengingatkan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilan bangsa itu membangun institusi-institusinya baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun hukum.

"Institusi adalah penentu kemajuan, karena di situ lah diwadahi aturan-aturan main bagi semua pelaku masyarakat, termasuk semua anggota profesi," ujar Boediono saat memberikan sambutan pada pembukaan kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-19 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 26 November 2012.

Dalam aturan-aturan main itulah, lanjut Boediono, tercermin seluruh sistem incentives and penalty, risk and rewards yang berlaku bagi semua pelaku di bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, dan bidang-bidang kemasyarakatan lain.

"Sistem incentives and penalty, risk and rewards itulah yang menentukan kinerja semua pelaku dan akhirnya menentukan kinerja bangsa itu. Bangsa itu akan maju apabila didukung oleh intitusi-intitusi yang pro kemajuan," kata Boediono.

Adapun ciri institusi yang pro kemajuan, lanjut Boediono, adalah yang bersifat inklusif. Misalnya, institusi politik yang pro kemajuan adalah demokrasi berjalan dengan baik secara substantif, bukan sekedar prosedural. Sedangkan institusi ekonomi yang pro kemajuan adalah yang terbuka dan memberi peluang luas bagi warga negara untuk berkarya, berusaha, dan mengambil risiko keuntungan maupun kerugiannya sendiri.

"Kekuasaan yang terkonsentrasi di tangan sekelompok kecil tidak baik, karena hal itu membuat institusi menjadi eksklusif," kata Boediono.

Boediono mengingatkan bahwa sejarah bangsa-bangsa menunjukkan oligarki di dunia politik dan monopoli atau oligopoli di bidang ekonomi akan membuat proses kemajuan bangsa terhenti bahkan mengalami kemunduran. Sebaliknya, intitusi yang inklusif menumbuhkan kreatifitas warga bangsa itu dan berkembang dengan sangat subur.

Oleh karena itu, Boediono menyatakan demi menjamin proses kemajuan bangsa, mutlak diciptakan lingkungan dan institusi yang sehat. Maka prioritas harus diberikan pada upaya penataan dan pembenahan institusi, terutama institusi politik. "Karena di situ lah diputuskan aturan-aturan main dasar yang menjadi induk dari aturan main institusi lain," kata Boediono.

Boediono pun menghimbau agar para insinyur yang menjadi peserta kongres ini untuk sudi terjun ke dunia politik demi penataan institusi yang pro kemajuan tersebut.

"Tugas penataan dan pembenahan intitusi politik ini terlalu penting untuk dilepas sepenuhnya kepada para politisi," kata Boediono.

"Karena itu, sangat disayangkan apabila ada gejala the best and the brightest dari anak bangsa, karena kurang tertarik untuk mengabdikan diri di dunia politik. Taruhannya terlalu besar," tambah Boediono.

Menurut Boediono, setiap warga negara yang peduli dengan masa depan bangsanya berkewajiban berkontribusi mengawal kemajuan bangsa. (eh)