FOTO: Bingkai Kemiskinan di Papua Barat

Daerah Inpres Desa Teringgal (IDT) di Papua
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews - Kaya tapi miskin. Papua dikenal sebagai wilayah Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah. Tapi, mengapa rakyatnya masih banyak yang miskin?

Sejumlah foto membingkai kemiskinan kampung Baingkete Distrik Makbon, Sorong, Papua Barat, Selasa lalu. Klik tautannya di sini.

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mencatat 183 daerah yang masuk kawasan Inpres Desa Tertinggal (IDT). Dari jumlah tersebut hampir 70 persen lebih berada di Indonesia Bagian Timur.

Yang dimaksud dengan penduduk miskin adalah masyarakat yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Angka garis kemiskinan pada Maret 2010 adalah Rp211.726 per kapita per bulan.

Pada 2010, Badan Pusat Statistik mencatat angka kemiskinan yang tertinggi itu justru terjadi di wilayah dengan kekayaan sumber alam melimpah, seperti Papua, dan Papua Barat, serta Aceh.

Di tahun itu, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini juga mengatakan, Provinsi Papua memiliki kabupaten daerah tertinggal terbanyak, yakni 27 kabupaten.

Hasil sensus nasional BPS menyebutkan angka kemiskinan di wilayah paling ujung timur dan barat Indonesia itu cukup parah. Persentase angka kemiskinan di Papua, Papua Barat, dan Aceh jauh lebih besar dibanding rata-rata nasional 13,33 persen.

Angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat mencapai 36,80 persen, sedangkan Papua 34,88 persen. Aceh menempati peringkat ke-7 dengan persentase angka kemiskinan mencapai 20,98.

"Kemiskinan adalah salah satu masalah mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah negara mana pun," kata Rusman Heriawan, mantan kepala BPS, dalam penjelasan hasil sensus nasional 2010.

Untuk mengentaskan daerah-daerah tertinggal itu, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal meluncurkan program Bedah Desa sebagai instrumen untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. (umi)