Tomcat Mampir ke Rumah Kepala Dinas Kesehatan
- docfiles
VIVAnews - Tomcat atau rove beetle tidak hanya menyerang pemukiman warga saja. Serangga ini juga terlihat di rumah Saiful Hadi, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tuban, yang ada di Desa Rengel, Kecematan Rengel.
Namun, jumlah tomcat yang "bertamu" dirumah Saiful tidaklah banyak. Hanya satu atau dua serangga saja. “ Ya kemarin pagi tomcat juga ada di rumah saya,” kata Saiful kepada VIVAnews.com, Kamis 22 Maret 2012.
Saiful memilih tidak membinaskan tomcat itu. Ia mengambil tomcat itu dan langsung membawanya ke persawahan. Dia mengatakan, tomcat adalah predator pembunuh hama wereng, jadi serangga itu adalah sahabat petani. “Kita harus jaga ekosistemnya (tomcat) karena itu adalah pembunuh wereng,” sambung Saiful.
Dia menambahkan, tomcat itu bisa berkunjung di manapun. Tapi, yang diperlu diketahui serangga ini paling sensitif dengan penerangan lampu. Pasalnya, tomcat sering hidup di bawah tanah. Dan, saat musim panen Tomcat sering keluar dan menempel pada dedaunan.
Sejumlah orang di Tuban mengaku korban Tomcat. Salah satunya Mauludin, (45), asal Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Tuban. Dan korban yang satunya sama juga asal Montong. Namun untuk identisnya masih dalam pendataan.” Kami masih periksa jadi belum tahu namanya,” imbuh Saiful.
Disarankan, bagi orang yang terkena serangan tomcat, luka bekas akibat cairan serangga itu diberi salep. "Pencegahannya pakai salep Neomeycin dan Betametason," kata Saiful.
Sementara, Dinas Kesehatan Tasikmalaya masih menelusuri informasi tentang korban serangan tomcat di pemukiman Griya Aboh, Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengatakan, pengumpulan data terkait hama tomcat di Tasik, harus dilakukan dengan pemeriksaan medis. "Hingga kini belum ada laporan dari Tasik. Karena untuk memastikan ada warga yang terkena tomcat, harus diperiksa secara medis," ungkap Kadinkes Jabar, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis siang.
Alma menambahkan, jika pemeriksaan yang mengarah pada korban Tomcat, bisa saja sama dengan herpes dan penyakit kulit melepuh. Namun yang membedakannya adalah daya tahan tubuh. "Kami juga tidak asal menentukan warga yang terkena racun tomcat, harus ada hasil pemeriksaan secara medisnya. Jangan karena lagi ramai diberitakan, herpes pun dikatakan tomcat, " ungkap Kadinkes Jabar.
Secara umum, untuk warga yang terkena racun Tomcat di Jabar belum ada laporannya. "Kalau pencegahan dan sosialisasi sudah kita lakukan, sehingga meminimalisir warga yang jadi korban," pungkas Alma. (adi)