PPATK: Pajak Dominasi Rekening Mencurigakan

Kepala PPATK Yunus Husein
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean


VIVAnews - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap rekening mencurigakan aparat di Kementerian Keuangan.

"Kami sudah memeriksa, rekening mencurigakan terjadi di demua Direktorat Jenderal di Kementerian Keuangan," ujar Yunus di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011. "Namun, temuan rekening mencurigakan didominasi di Ditjen Pajak."

Yunus mengatakan pemeriksaan atas rekening mencurigakan semua aparat di Kementerian Keuangan dilakukan atas permintaan Menteri Keuangan untuk memeriksa kasus-kasus perpajakan. "Ini menyusul merebaknya kasus makelar kasus pajak Gayus Tambunan."

Kemarin di kantor Ditjen Pajak, Kepala PPATK Yunus Husein memberikan ceramah sekaligus membeberkan sejumlah temuan mengejutkan di hadapan ratusan pejabat pajak.
 
Menurut dokumen yang dipelajari VIVAnews.com, pemaparan Yunus terkait dengan hasil penelusuran sementara PPATK terhadap rekening pegawai Ditjen Pajak dan Bea Cukai—yang oleh sejumlah survei kerap didudukkan sebagai dua lembaga yang paling korup di negeri ini.
 
PPATK menyelidiki rekening pejabat di dua lembaga itu, mulai dari Kepala Seksi sampai Direktur Jenderal. Di lingkungan Ditjen Pajak, yang sedang ditelisik adalah rekening milik 3.616 pejabat dan 12.089 anggota keluarga mereka. Di Bea Cukai, punya 1.245 pejabat dan 3.408 famili mereka.