Soeharto di Mata Pembaca VIVAnews

Kenangan Soeharto dan Ibu Tien
Sumber :
  • wisatasolo.com

VIVAnews - Beragam komentar pembaca VIVAnews.com menyikapi pencalonan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Mulai dari komentar serius sampai lucu, dari menolak sampai mendukung, mampir di redaksi.

Komentar bernada dukungan misalnya datang dari Rofik. "Saya Setuju Pak Harto diusulkan jadi Pahlawan Nasional. Banyak jasa Beliau selama memimpin bangsa Indonesia. Indonesia Swasembada beras. Pembangunan bagus. barang barang murah dan mudah diperoleh. Indonesia di segani Dunia dan Asia," kata Rofik.

Sari bahkan teringat dengan masa kecilnya. "Saya suka sekali lihat senyum beliau walaupun cuma di layar kaca, terlepas dari kontroversi... Saya merasakan waktu itu sekolah, makanan terjangkau... Rakyat juga tenteram, jarang pecah kerusuhan... Saya mendukung."

Aldo mengatakan, "setuju banget.... Pak Harto jadi pahlawan.. karena dia kami orang-orang yang di tranmigrasi bisa sukses... makasih ya pak....! jasa engkau jadi amal ibadah disisi allah, Amin.!"

Sementara Andi mengatakan, Soeharto seorang yang rajin ke desa-desa. "Mana ada jaman beliau malaysia berani berkutik, pemimpin sekarang harus bisa ,paling gak nyamain gitu, jangan bisanya ngadu ke wong cilik,dulu beliau rajin kedesa2,sekarang mana pernah."

Dan Victor mengatakan, "Semua pahlawan adalah manusia yg tidak lepas dari dosa, terlepas dari dosa2nya terhadap bangsa ini, Soeharto tetap berjasa semasa pemerintahannya. Gelar Pahlawan ?? Layak lah...."

"Misal disurvei pasti banyak yang setuju kalau mantan presiden soeharto dijadikan pahlawan. kasus korupsi yang dituduhkan terhadapnya juga tidak pernah bisa diungkap/terbukti, bahkan ketika lawan2 politiknya yang berkuasa," kata Wiryatman.

Namun May berkomentar pedas. " Tidak setuju ngasih gelar pahlawan ke Soeharto.. malu gue jadi warga negara Indonesia ."

" Pada jaman Orde Baru KKN tumbuh subur seperti sekarang ini."kata Asep Wahyudin.

Sementara Dion menyebut persyaratan. "Bayar dulu utang-utang yang dia bikin.. Bekukan dulu Kontrak dengan Freeport yang dia setujui... baru kita pertimbangkan dia buat jadi pahlawan.."

Erry Dewanatha lain lagi, dia membantah klaim Soeharto sebagai Bapak Pembangunan. "Sampai 30 dia memerintah, Tidak ada pembangunan di Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Tidak ada jalan trans Kalimantan yang layak .., tidak ada jembatan penghubung setiap Provinsi apalagi Kabupaten. Dia tidak layak jadi Pahlawan."