MLH PP Muhammadiyah dan BPKH Dorong Haji yang Ramah Lingkungan

Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung
Sumber :
  • MLH PP Muhammadiyah

Jakarta, VIVA – Majelis Lingkungan Hidup, MLH Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH, menggelar FGD bertajuk green hajj. Ini juga sebagai diskusi awal dalam pembahasan buku "Responsible Green Hujaaj: Haji yang Ramah Lingkungan", yang sedang dalam tahap perancangan oleh MLH PP Muhammadiyah.

Harry Alexander dari BPKH dalam sambutannya, menjelaskan pentingnya pengelolaan air baik dalam kehidupan sehari-hari hingga dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Buku ini diharapkan menjadi panduan bagi berbagai lembaga keislaman dalam menyelenggarakan haji yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.

Ketua MLH PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, mengatakan diskusi ini dilakukan dalam rangka menghubungkan aspek ibadah dengan kesadaran akan lingkungan.

“Perilaku sederhana yang sering dianggap sepele dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Jamaah haji Indonesia harus menjadi contoh dalam pelaksanaan Green Hajj,” kata Azrul.

Sekretaris MLH PP Muhammadiyah, Djihadul Mubarok, menjelaskan kalau FGD ini  sebagai bahan masukan pihaknya untuk penyusunan buku Responsible Green Hujaaj. Maka dari itu, banyak pihak yang dilibatkan untuk memberikan masukan dari berbagai sudut pandang.

“Berbagai pandangan dan perspektif yang kita kumpulkan pada FGD kali ini akan menjadi referensi utama yang kita harapkan akan meningkatkan kualitas buku panduan green hajj ini,” ujar Djihadul Mubarok.

Pemateri seperti Dr. Ir. Gatot Supangkat,membahas tentang teologi ramah lingkungan sebagai dasar dalam pelaksanaan ibadah berbasis perawatan alam. Ia menyoroti beberapa langkah konkret dalam Green Hajj, termasuk wakaf tanaman saat pendaftaran haji, manasik haji yang berorientasi ramah lingkungan, upaya mengurangi produksi sampah selama pelaksanaan haji, dan lain-lain.

Rijal Ramdani, sebagai pemateri lainnya yang mengulas tantangan lingkungan yang dihadapi dalam musim haji, seperti penggunaan air, pengelolaan sampah, serta konsumsi makanan yang berlebihan. Ia juga memperkenalkan konsep environmental governance dalam pelaksanaan ibadah haji yang lebih berkelanjutan.

Hadir juga memberi pemaparan Wakil Ketua Lembaga Haji dan Umroh (LPHU) PP Muhammadiyah, H. Nur Achmad, MA. Ia menjelaskan dengan detail prinsip-prinsip akidah dalam upaya perawatan lingkungan dalam pelaksanaan ibadah haji.

Green hajj menjadi satu gagasan yang harus digaungkan. Sebab, kemabruran haji bisa juga dipengaruhi oleh bagaimana sikap jamaah pada lingkungan. Terlebih, banyak aspek dalam rukun haji yang merepresentasikan kelestarian alam”, tegas Nur Achmad.

Berbagai pihak yang memberikan masukan hadir yakni AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia), DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah. 

Mereka menyoroti perlunya edukasi sejak dini mengenai haji ramah lingkungan, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta penelitian lebih lanjut dalam mendukung infrastruktur green hajj.

Buku Responsible Green Hujaaj ditargetkan selesai sebelum pelaksanaan ibadah haji 2025, dan direncanakan akan dicetak dalam bahasa Inggris dan Arab agar dapat didistribusikan kepada pemerintah Arab Saudi dan seluruh jamaah haji.
 
Buku ini ditulis oleh sejumlah pakar lingkungan dan akademisi dari MLH PP Muhammadiyah, termasuk Prof. Dr. Ir. Prabang Setyono, M.Si., Dr. Ir. Gatot Supangkat, MP., IPM., Harry Alexander, S.H., M.H., LL.M., Djihadul Mubarok, S.E., M.H., Dr. Ane Permatasari, S.IP., M.A., dan Rijal Ramdani, S.IP., MPA., Ph.D.

Dengan adanya diskusi ini, MLH PP Muhammadiyah dan BPKH berharap dapat mendorong perubahan perilaku jamaah haji Indonesia agar lebih sadar akan dampak lingkungan dari ibadah mereka. 

Green hajj bukan hanya sekadar konsep, tetapi gerakan nyata menuju ibadah haji yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan,”.