Mendagri Tito Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Bahas SPMB

Mendidaksmen Abdul Muti dan Mendagri Tito Karnavian membahas SPMB
Sumber :
  • Ist

Jakarta, VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian bakal menggelar pertemuan dengan kepala daerah untuk mendukung penguatan pendidikan dasar dan menengah.

Rencana ini muncul setelah Tito berdiskusi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.

Dalam pertemuan keduanya, Mendagri mengaku banyak membahas urusan pendidikan dasar dan menengah. Hal itu seperti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), perbaikan sarana dan prasarana sekolah, guru, dan sekolah swasta.

Pertemuan dengan kepala daerah juga bakal melibatkan Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Pendidikan, dan Inspektorat Daerah.

“Nanti kami akan melaksanakan Zoom Meeting berdua (bersama Mendikdasmen) dan dengan semua yang ada stakeholder di wilayah,” kata Tito usai pertemuan dengan Mendikdasmen di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta pada Jumat 31 Januari 2025.

Mendidaksmen Abdul Muti dan Mendagri Tito Karnavian membahas SPMB

Photo :
  • Ist

Dia menegaskan, koordinasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Kementerian Dalam Negeri sangat penting, lantaran urusan pendidikan dasar dan menengah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (Pemda).

Karena itu, kebijakan seperti SPMB perlu dipahami oleh Pemda selaku pelaksana kebijakan. Kemendagri akan mendukung kebijakan tersebut, sehingga Pemda dapat menjalankannya.

"Kami juga akan membantu untuk memonitor, mengawasi pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh Bapak Menteri (Mendikdasmen),” paparnya.

Terkait dukungan Pemda terhadap sekolah swasta, Kemendagri bakal melihat daerah mana saja yang telah memberikan bantuan. Kebijakan ini juga akan mempertimbangkan kemampuan fiskal masing-masing daerah.

Kemendagri pun akan mempublikasikan kepada publik ihwal daerah mana saja yang telah menyalurkan bantuan. Begitu pula dengan daerah yang memiliki kemampuan fiskal, tapi tidak menyalurkannya.

“Sehingga, publik bisa menilai kepala daerahnya [terkait] perhatiannya seperti apa kepada anak-anak muda, murid-murid ya, bukan hanya yang (sekolah) negeri tapi juga yang swasta."