188 Kali Diguncang Gempa, Sekolah di Kolaka Timur Diliburkan Sementara
- Erdika
Kolaka Timur, VIVA – Setelah Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara diguncang 188 kali gempa, Pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan seluruh pelajar sementara waktu.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/67 Tahun 2025 tentang Himbauan Potensi Bencana Gempa Bumi yang dikeluarkan oleh Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis.
“Kepala seluruh jenjang satuan pendidikan diminta untuk menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar. Kegiatan sekolah akan kembali berlangsung setelah dilakukan evaluasi dan menunggu informasi resmi dari pemerintah maupun pihak berwenang,” tulis Abdul Azis dalam surat edaran tersebut.
Meskipun gempa tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan signifikan, Azis tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami meminta warga untuk selalu memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar guna memastikan bangunan tetap aman dari potensi gempa,” tambahnya.
Rentetan gempa susulan terus terjadi di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah tersebut pada Jumat malam, 24 Januari 2025.
Hingga Rabu, 29 Januari 2025, pukul 18.00 WITA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 188 gempa susulan. Kepala BMKG Kendari, Rudin, melaporkan bahwa gempa berkekuatan 5,1 skala Richter kembali terjadi siang tadi, disusul beberapa gempa dengan intensitas lebih kecil.
“Wilayah Kolaka Timur kembali diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 skala Richter. Episenter gempa berada pada koordinat 4,06° LS dan 121,80° BT, atau sekitar 15 km barat daya Kolaka Timur, dengan kedalaman 10 km,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tergolong dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
“Hasil mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki pergerakan turun,” lanjutnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindari bangunan yang mengalami retak atau rusak akibat gempa.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur melaporkan bahwa 34 rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa siang tadi, dengan dua di antaranya ambruk. (Erdika/tvOne/Kendari)